Wednesday 30 May 2018

Novel Gaikotsu Kishi-sama, Tadaima Isekai e Odekake-chuu Bahasa Indonesia Volume 1 Chapter 5

Novel Gaikotsu Kishi-sama, Tadaima Isekai e Odekake-chuu Bahasa Indonesia Volume 1 Chapter 5
 

Translator : Sai Kuze

Chapter 5 - Kota Pertama Rubierute [Bagian 2]


Setelah berpisah dengan Arc-sama didekat gerbang timur, aku mengemudikan kereta menuju rumah bangsawan feodal di pusat kota. Penduduk yang berlalu-lalang menjadi sedikit karena malam semakin larut.

Akhirnya, gerbang menuju rumah itu terlihat. Dikelilingi oleh dinding batu setinggi 4 meter, gerbangnya terbuat dari kayu dan diperkuat dengan besi. Ada juga tiga penjaga yang menjaga keamanan di daerah tersebut.



Setelah melihat lambang keluarga di kereta, seorang penjaga memberi perintah untuk membuka gerbang. Begitu gerbang terbuka, kereta memasuki halaman di depan rumah. Aku menyadari bahwa para penjaga terlihat sangat terkejut. Karena, kereta tuan feodal itu kembali tanpa ada pengawalan. 6 kuda yang diikat pada kereta itu, bisa menunjukkan bahwa suatu tragedi telah terjadi.

Kabar kedatangan kami pasti sudah sampai di sini, karena kepala pelayan keluarga Robert sedang menunggu kami di depan mansion.


“Rita Farren. Apa-apaan ini !? ”


Kepala pelayan itu memiliki rambut putih tipis dan kumis yang terawat rapi. Tanpa sikapnya yang biasanya lembut, dia meminta penjelasan dariku. Ketika aku akan menjawab pertanyaan seperti itu, pintu kereta dibuka dengan kencang. Lauren ojou-sama melompat keluar dari dalam kereta dan bergegas masuk ke mansion.

Tindakan itu membuat ekspresi terkejut di wajah para pelayan di belakangnya.


“Kami telah sergap. Ojou-sama dan saya adalah satu-satunya yang selamat. Maudlin-sama dan pengawalnya yang lain tewas dalam pertempuran. Saya harus melaporkan ini kepada master sekarang juga. ”

Wajah kepala pelayan itu menjadi pucat, sementara para pelayan lainnya diam membisu. Namun kepala pelayan kembali mendapatkan ketenangan dirinya lagi dan mulai memberi perintah.


“Rita laporkan hal ini kepada master! Dia seharusnya berada di ruang kerja yang biasa! Kalian semua, periksa kondisi ojou-sama! Aku akan memberi tahu Bosco-sama tentang ini! ”


Kepala pelayan paruh baya mengatakan itu sebelum dia berlari ke tempat tinggal yang terpisah dari bangunan ini.

Ketika aku memasuki mansion, aku berjalan menaiki tangga pusat menuju lantai dua, lalu berjalan menyusuri koridor penghubung. Di ujung koridor barat, aku berdiri di depan sebuah pintu dengan dekorasi yang indah. Aku mengetuk pintu dengan lembut, penghuni didalamnya memberi izin untuk masuk.

Aku dengan tenang memasukinya. Sebuah meja tampak di sebuah ruangan yang tertutup rak buku, dan lampu sihir digunakan untuk menjaga agar ruangan tetap terang. Master mansion itu duduk di belakang meja, sementara ia sedang menulis sebuah buku catatan.

Rambut klimis, kumis, dan wajah bulat memberi sang pemilik kesan yang lembut. Namun ketika seseorang bertatapan dengannya, mereka akan melihat tatapan tajam seorang bangsawan. Aku menyaksikan pena bulu yang bergerak dan khawatir. Itu karena, melaporkan hasil perjalanan biasanya bukanlah tanggung jawabku.


“Rita, kau baru saja kembali dengan Lauren dari Diento? Apa terjadi sesuatu? ”


Aku menjawab dengan cara yang sama ketika kepala pelayan menanyaiku.


"Apa!? Lauren ?! Apakah Lauren baik-baik saja !!? ”


Begitu dia mendengar laporanku, masterku hendak berdiri untuk mengkonfirmasi keselamatan putrinya. Dia tidak bisa tetap tenang mengetahui bahwa putrinya diserang. Seorang pria tua kemudian memasuki ruangan. Dia memiliki tubuh langsing, dan tingginya sekitar 180 cm. Ciri-cirinya adalah campuran rambut abu-abu, cambang panjang, dan kerutan di dahinya. Meskipun berusia 50-an, penampilannya masih bisa disebut penampilan seorang pria di usia awal 40-an. Itu Bosco-sama, pemimpin keamanan keluarga Robert.


“Aku mendengar cerita dari kepala pelayan. Kereta diserang oleh bandit ......, untuk menyerang kereta dari keluarga viscount, bajingan keterlaluan. Sebelumnya, aku pergi untuk mengkonfirmasi kondisi Lauren-sama, tetapi dia menolak untuk meninggalkan kamarnya. ”


Keriput Bosco-sama yang sudah dalam semakin dalam, saat dia memegang dahinya dan berkata,


"Mari kita dengar detail penyergapan itu."


Mendengar bahwa Bosco-sama memberitahu keadaan ojou-sama, aku mendapatkan sedikit ketenangan dan menceritakan kejadian dengan sangat rinci.


“Jadi, setelah serangan pertama, mereka langsung melarikan diri. Sembilan pengawal ditinggalkan untuk menghadapi dua puluh bandit, hanya menyisakan Maudlin-sama dan lima orang lain bersama kelompok mereka, dan ketika kuda-kuda berhenti untuk memulihkan diri mereka diserang oleh kelompok bandit yang lain. ”

"Apa!? Ada dua penyergapan !? Lalu apakah Maudlin dan yang lainnya melawan kelompok bandit kedua? Itu adalah kejadian yang cukup besar. ”


Sambil berdiri dengan tangan terlipat, Bosco-sama bertanya padaku setiap detail dari penyergapan. Aku mengatakan kepadanya semua hal yang dapat aku ingat dari kejadian itu.


“Berpikir bahwa salah satu penjaga terlibat dengan mereka ……! Bosco lakukan pemeriksaan latar belakang pada Casuda, segera. Jika dia memiliki sanak keluarga bawa mereka semua! ”

"Ya, segera."


Setelah balasan Bosco-sama, dia meninggalkan ruang kerja. Buckle-sama kembali ke mejanya dan duduk dalam keheningan di kursinya.


"Sekelompok bandit yang memiliki enam kuda ......, aku belum pernah mendengar itu sebelumnya."


Itu diluar dugaan, ketika seseorang mempertimbangkan biaya perawatan dan pengelolaannya. Selain makanan dan air, ada juga kebutuhan untuk sadel dan sepatu kuda. Akan agak sulit bagi kelompok bandit kecil untuk memelihara 6 kuda. Hanya satu dari kelompok-kelompok besar yang dikabarkan dapat mengelola kuda sebanyak itu.


“Sepertinya tujuan para bandit adalah untuk mengambil Lauren ojou-sama. Mungkin mereka dipekerjakan …… ”

"Apa? …… mungkinkah itu faksi pangeran kedua yang mencoba untuk menyebabkan kekacauan !? ”


Wajah Buckle-sama melengkung karena terkejut dan marah.

Di dalam kerajaan Rhoden, faksi-faksi bangsawan semakin bersaing mengenai siapa raja berikutnya, karena usia raja saat ini. Pangeran pertama yang lahir dari ratu kedua, pangeran kedua yang lahir dari ratu pertama, dan putri ketiga yang lahir dari ratu pertama. Ketiga faksi ini telah mengubah istana kerajaan ibu kota menjadi zona perang. Dalam hidupku, politik hanyalah omong kosong, tetapi untuk berpikir bahwa di sini di perbatasan utara, pengaruh perselisihan itu memiliki dampak ditempat ini.


“Mengenai penyergapan kedua, kau mengatakan bahwa ksatria yang muncul tidak meminta apapun?"

"Ya, karena dia menyelamatkan ojou-sama, aku memberitahunya bahwa anda akan bersedia memberi dia hadiah ......, namun dia hanya mengambil paspor tembagaku dan tidak meminta yang lain ... Apakah itu salah?"

“Jika orang itu mengatakan dia tidak membutuhkan apa-apa maka itu baik-baik saja. Sebaliknya, aku bisa bernapas lega karena sepertinya dia tidak terlibat dengan faksi pangeran kedua. Bagaimanapun, aku harus memberikan perintah untuk mengambil Maudlin dan tubuh lainnya. Kau beristirahatlah. "


Setelah membungkuk pada perkataan itu, aku meninggalkan ruangan.

Bagiku, Arc-sama sepertinya bukan bagian dari faksi manapun. Pembawaan orang itu layaknya seorang pengelana. Namun, armornya adalah sesuatu yang bahkan keluarga ksatria Kerajaan Lebrun hanya bisa bermimpi untuk memilikinya, dan terlebih ilmu pedang seperti dewa bisa dianggap sebagai ancaman militer.

Pada akhirnya, aku tidak bisa melihat wajah aslinya. Haruskah kita bertemu lagi, aku penasaran apakah aku akan bisa melihatnya? Rasa takut yang aku miliki seharian ini tiba-tiba menghilang. Dalam perjalanan ke kamar ojou-sama, langkah kakiku menjadi lebih ringan.

Ups, seharusnya aku tidak terlalu bersemangat. Aku harus fokus mendapatkan senyuman Ojou-sama kembali.

Aku melanjutkan menuju kamar ojou-sama dengan langkah cepat.



[ Volume 1 Chapter 5 SELESAI ]




Like Fanspage Facebook kami supaya tidak ketinggalan update!!
😌


4 comments

Nais min, ditunggu update selanjutnya

Lama kg update, akhir nya update jg.. Wkw..

hmm, mcnya tipe gak peka lagi keknya


EmoticonEmoticon