Translator : Sai Kuze
Chapter 48 - Satu Langkah Jauh dari Atas
- Reus -
Pedang yang dibuat oleh Grant-occhan, 'Silver Fang', lebih lebar dari pedang biasa. Sederhananya, dibuat sangat besar dan sangat kuat.
Karena pedang Jii-chan berfokus pada kekuatan, tidaklah salah pedang normal akan hancur bila diadukan. Ini adalah satu-satunya pedang yang bisa membuatku mengeluarkan seluruh kemampuanku, rekan pentingku.
"Dorashaaaa–!" (Reus)
(TL Note: Ini adalah teriakan perang)
Aku dapat melepaskan kekuatan yang daritadi kutahan dengan rekanku yang berada di tanganku sekarang.
Lawanku, Dominique, menahan serangan dengan pedangnya sembari merasa tercengang setelah menyaksikan adegan golem besar dikalahkan tetapi sisanya pasti jelas dari serangan pertama, dia benar-benar menerima serangan telak dan terpental.
Tapi, sensasi dari menyerangnya terasa dangkal. Mungkin, dia tidak menerima serangan dari atas secara penuh dan mengumpulkan kekuatan untuk mendorong ke belakang.
“Oi oi, ada apa dengan ini setelah mengganti pedangmu? Aku mengerti tapi itu semua hanya untuk itu. " (Dominique)
"Baru saja, aku bermaksud untuk memotongmu bersama dengan pedangmu." (Reus)
“Oo, itu menakutkan. Tapi apakah ini baik-baik saja? Jika kau terlalu banyak menghabiskan waktu, apa yang akan terjadi pada temanmu ketika tentara bayaran lainnya tiba? " (Dominique)
"... Itu hanya pembicaraan jika mereka datang atau tidak?" (Reus)
Ini hanya intuisiku tapi aku pikir tentara bayaran dari luar arena tidak akan datang.
Karena aku bisa mencium aroma darah samar dari sekutuku. Biasanya, seseorang tidak akan menyadarinya tetapi aku memahaminya karena aku terus menerus mengasah penciumanku setiap hari. Sekutu yang memiliki aroma itu pasti Aniki dan dia melakukan tindakan terpisah dari kami.
Singkatnya, aku menilai bahwa mungkin Aniki melakukan tindakan terpisah dan mengalahkan tentara bayaran di luar arena. Akan berbahaya jika orang itu bukanlah Aniki, tetapi jika itu Aniki, banyaknya (jumlah tentara bayaran) tampak seperti hal yang sepele (baginya).
“Karena tidak ada orang di sekitar kita, tidakkah kau pikir ini hal yang aneh, bahkan tidak ada seorangpun yang muncul sampai saat ini? Bukankah mereka sudah dikalahkan? ” (Reus)
"Cheh ... itu tidak mungkin. Apakah temanmu yang mengalahkan para golem beberapa saat yang lalu? ” (Dominique)
“Dia bukan teman, dia Aniki-ku. Aku mengatakannya beberapa saat yang lalu, dia adalah orang yang mengajariku segalanya. ” (Reus)
Selain itu, jika Aniki menjadi serius, pertempuran ini sudah akan berakhir. Jika pertempuran memburuk, Aniki akan bisa menyelesaikan semuanya sebelum kami pergi ke arena tetapi itu tidak terjadi karena dia membiarkan kami mendapatkan seluruh pengalaman.
Ini tidak mudah bagiku tetapi dia dengan penuh perhatian mengawasi kami. Yah mau bagaimana lagi (bisa dikatakan) tapi aku benar-benar bangga menjadi murid Aniki.
“Tapi, dia adalah orang yang tidak akan menyerang seseorang yang aku hadapi. Datanglah padaku tanpa khawatir seperti sebelumnya! ” (Reus)
Dibantu oleh Aniki hanya terjadi ketika situasi menjadi berbahaya. Selain itu, dia mungkin akan memberi tahu kami untuk melakukan apapun yang kami suka. Disisi lain, aku harus berhenti bergantung pada Aniki selamanya. Rekanku ada di depanku dan aku akan mengakhiri ini sekarang.
Ketika aku mengangkat pedangku dan memasang postur [ Hard Break - One Hand Sword Style - Strong Heaven ], Dominique bertanya padaku sembari tersenyum masam.
"Aku hampir tidak merasakan ini, tetapi apakah kau juga dari [ Hard Break - One Hand Sword - Style School ]?" (Dominique)
"Itu benar, jadi kau tahu itu?" (Reus)
“Mungkin ada beberapa yang tidak mengetahuinya. [ Hard Break - One Hand Sword Style - School ] adalah gaya pedang dari 'Strongest Sword' Lior. Namun ... 'Strongest Sword' seharusnya tidak memiliki seorang murid, jadi apakah kalian memiliki hubungan? " (Dominique)
“Aku diajari oleh orang itu, Lior-jiichan. Selain itu, satu-satunya tuanku (Shishou) adalah Aniki. ” (Reus)
"Kau bilang diajarinya, siapa dirimu sebenarnya?" (Dominique)
“Aku hanya laki-laki biasa dari ras Silver Wolf. Kau tidak perlu mengetahuinya karena kau akan dikalahkan olehku. ” (Reus)
“Cheh, nada bicaramu berubah setelah memiliki pedang (itu). Mau bagaimana lagi; aku juga tidak punya pilihan selain mengambil keputusan. ” (Dominique)
Ketika aku pikir Dominique akan menyerah, dia mengeluarkan pil merah dari kantong di dadanya dan menelannya. Obat itu ... bukankah itu agak aneh?
"Apakah kau terluka sehingga membuatmu menelan obat?" (Reus)
“Heh, obat ini bukan hal yang sederhana. Ini adalah obat 'Life Boost'! ” (Dominique)
(TL Note: Nama Jepang untuk obat itu adalah Life Grinding Pill)
Life Boost?
Mungkin ... apakah itu yang diminum Erina-san? Efeknya tampaknya meningkatkan kekuatan mereka yang meminumnya hingga mencapai batasannya tetapi Aniki mengatakan ada efek samping yang parah setelah itu.
Saat keadaan Erina, Aniki tampaknya menyesuaikan efek dan menciptakan versi yang diencerkan namun obat itu membuat Erina-san, yang bahkan tidak bisa berjalan, menjadi sehat selama sehari.
Tapi, disisi lain, Erina-san ...
"Aku tidak terlalu yakin tentang detailnya tapi aku dengar efek dari obat itu sangat menakutkan." (Reus)
"Benar. Ketika aku menggunakan ini, aku tidak akan bisa bergerak selama sebulan! " (Dominique)
Saat Dominique melemparkan kantong yang berisi pil itu, aku pikir matanya entah bagaimana menjadi merah dan otot-ototnya dengan cepat menggembung. Dia mengayunkan pedang besarnya, yang seharusnya dipegang oleh kedua tangan, dengan (hanya) satu tangan dan dia meneteskan air liur sembari bernapas dengan kasar.
"Di sisi lain, bahkan rasa sakit lenyap dan aku bisa mengeluarkan banyak sekali kekuatan!" (Dominique)
Ketika aku berpikir Dominique sedang menunduk atau apapun itu, tiba-tiba dia bergegas ke arahku hingga membuat tanah pijakannya hancur dan mengayunkan pedangnya. Aku cukup mampu mengatasinya sampai beberapa saat yang lalu tetapi ...
"Cepat !?" (Reus)
Aku memegang pedang sekaligus untuk mencegahnya tetapi aku benar-benar kewalahan dan terlempar ke belakang. Aku mengatur ulang posturku dan mendarat, tetapi aku hampir melepaskan pedangku dari satu serangannya karena tanganku menjadi mati rasa.
“Dimana kekuatan yang kau miliki tadi? Karena aku sudah melakukannya sejauh ini, bertahanlah dan tunjukkan lagi padaku! ” (Dominique)
"Kau bahkan tidak perlu mengatakannya!" (Reus)
Aku akan kalah jika aku menahan (serangannya)! Oleh karena itu, aku melompat sebelum dia menyerang tetapi seluruh seranganku ditangkis oleh pedangnya. Sial! Seluruh kemampuannya bangkit karena pil itu. Aku memiliki sedikit sisa mana ... tidak ada pilihan selain menggunakannya.
"[ Boost ]!" (Reus)
"Ha ha ha! Itu baru semangat! " (Dominique)
Aku menuangkan mana ke seluruh tubuhku untuk menguatkan fisik dan menyerang Dominique lagi. Setelah itu, kami membenturkan pedang kami satu sama lain berkali-kali tetapi tampaknya kekuatan Dominique lebih tinggi dibandingkan denganku bahkan ketika aku ditingkatkan oleh [ Boost ].
Meskipun demikian, aku bisa menahannya berkat pertarungan serius yang aku lakukan dengan Aniki dan Jii-chan.
Aniki adalah tipe yang menyerang dengan menggunakan banyak tipuan dan polanya tidak dapat dibaca sementara Jii-chan adalah tipe yang menempatkan semua kekuatanmu dalam sebuah serangan yang dapat membawa kematian. Teknik Dominique lebih rendah dan tidak bisa dibandingkan dengan keduanya, itu sebabnya aku entah bagaimana mampu menahannya.
Tapi, aku pasti akan kalah jika pertarungan ini berlangsung lama. Selama waktu dengan Erina-san, obat itu disesuaikan dan dia bertahan selama sehari tetapi 'Life Boost' yang asli berlangsung selama setengah hari. Tidak seperti Aniki, [ Boost ] milikku bisa bertahan selama itu.
Apakah dia tidak merasa lelah karena obat itu? Momentum Dominique tidak menunjukkan penurunan sama sekali dan itu menjadi pertarungan defensif bagiku.
"Hei! [ Hard Break - One Hand Sword Style School ] akan menangis jika kau hanya selalu bertahan! ” (Dominique)
"Ini tidak ada hubungannya!" (Reus)
“Itu ada hubungannya lho! [ Hard Break - One Hand Sword Style School ] adalah sebuah seni yang memotong musuh dalam satu serangan tanpa memikirkan pertahanan! ” (Dominique)
Memang benar itu adalah ciri seni pedang Jii-chan tapi aku sedikit berbeda karena aku menerima teknik dari Aniki juga.
Selain itu ... cara bertarung itu sudah menjadi pembicaraan di masa lalu.
Jii-chan sekarang sedang menempa dirinya kembali setelah dikalahkan oleh Aniki. Itu tidak mengubah fakta bahwa teknik pedangnya menekankan pada mengalahkan musuh dalam satu serangan dan kau perlu sedikit bersiap untuk menerima luka ketika menggunakan seni pedangnya tetapi aku pasti menghindari dan menangkal (serangan) dan itulah cara yang daritadi kulakukan.
“Aku sudah lama ingin melihat 'Strongest Sword'! Menghancurkan kerumunan monster dalam satu serangan sebagai yang terkuat! Bahkan jika kau belajar bagaimana menggunakan pedang, bukankah seharusnya kau menyadari kekuatan mengerikan itu? ” (Dominique)
“Itu hal yang alami, kan! Tapi suatu hari nanti aku akan mengalahkan Jii-chan! ” (Reus)
Meskipun aku dengan putus asa menangkis serangan itu, Dominique terus mengayunkan pedang sembari berbicara dengan lancar dan bahagia. Jika aku kehilangan fokus bahkan untuk sesaat, sepertinya aku akan kehilangan [ Boost ].
“Kau berkata akan mengalahkan yang terkuat? Jangan mengatakan hal bodoh! Tidak peduli seberapa banyak aku mengerahkan usahaku atau untuk berapa lama aku mendapatkan kekuatan, kemampuanku masih jauh dibelakangnya! ” (Dominique)
"Meski begitu, aku!" (Reus)
“Jangan bermimpi! Bahkan jika aku berusaha menjadi yang terkuat, itulah kenyataannya! Tidak peduli seberapa jeniusnya dirimu, kau tidak akan menang! ” (Dominique)
"Apa yang kau maksud dengan jenius ?!" (Reus)
"Itulah yang aku katakan! Tidak ada cara bagimu untuk melampaui yang terkuat ketika kau kewalahan dengan serangan seperti ini! Bagaimana caramu mengalahkan 'monster' itu ketika kau bahkan tidak bisa menang melawanku !? ” (Dominique)
"Guaaa !?" (Reus)
Aku tidak bisa menangkis serangan terakhir, aku terpental dengan kencang dan menabrak dinding. Aku dihantam dengan rasa sakit di punggungku karena [ Boost ] memudar tetapi Dominique hanya tampak tidak mengejarku sembari tertawa.
"Bagaimana dengan itu? Itulah kenyataannya. Akui saja dan ini akan menjadi mudah. Tidak peduli seberapa banyak kau berjuang, kau tidak bisa menang melawan yang terkuat. ” (Dominique)
“... Terkuat, kau terlalu keras kepala tentang yang terkuat. Jangan memutuskan sendiri ketika kau tidak tahu apa-apa. ” (Reus)
Tidak apa-apa, ini hanya sebuah goresan dibandingkan dengan waktu di labirin. Aku bisa merasakan darah di mulutku tapi ... aku masih bisa bergerak. Berdiri dengan dukungan pedangku, aku menatap Dominique dengan perasaan tidak akan kalah.
“Selain itu, aku tidak perlu menjadi yang terkuat. Untuk orang itu ... cukup untuk menjadi nomor dua. ” (Reus)
“Setelah semua ini, hanya itu jawabanmu? Yah, itu tidak mungkin untuk mengalahkan 'Strongest Sword'. " (Dominique)
"Salah! Yang terkuat adalah Aniki! Aku, aku akan mengalahkan Lior-jiichan dan ... aku akan menjadi yang kedua (terkuat)! ”
Cukup bagiku untuk berada tepat di belakang Aniki. Tidak apa-apa untuk berdiri tepat di belakangnya jika aku dapat mendukung Aniki! Hanya untuk itu, aku akan menjadi lebih kuat dan aku akan mengalahkan Lior-jiichan suatu hari nanti. Aku tidak bisa dikalahkan oleh orang sepertimu.
Aku memanggil [ Boost ] lagi dengan sisa MPku, aku menginjak tanah dan berlari dengan penuh semangat.
"Aku tidak mengerti apapun yang kau katakan!" (Dominique)
"Selain itu ... aku tidak ingin disuruh menyerah oleh orang jahat sepertimu!" (Reus)
Orang ini pasti kuat tetapi jika itu Lior-jiichan, ia mengakhiri ini dengan mengiris tubuhnya bersama dengan pedang. Seorang pria yang tidak bisa melakukan itu ... lebih lemah dari Jii-chan. Karena itu, aku bisa menang. Aku memfokuskan seluruh pikiranku pada pedangku dan mengangkatnya.
“[ Hard Break - One Hand Sword Style - Strong Heaven ]!” (Reus)
Pada awalnya, aku menfokuskan semua pada dasarnya [ Hard Break - One Hand Sword Style ], yaitu [ Strong Heaven ] dan menyerang pedang Dominique. Suara keras dari benturan baja menggema ... dan pedangku mendorong kembali Dominique.
Mengangkat pedangnya, Dominique mengambil dua atau tiga langkah mundur untuk menghindarinya, ketika aku mencoba mengejarnya, pada saat itu, tentara bayaran tiba-tiba menerobos dari samping. Tentara bayaran entah bagaimana tampaknya diledakkan oleh siswa lain dan karena dia jatuh, aku secara refleks melompat untuk menghindarinya.
Sementara aku gagal mengatur ulang posturku, di depan Dominique ...
"Ha ha! Itu tidak bisa dihindari! " (Dominique)
Tidak mungkin untuk menghindari pedang Dominique yang mendekat saat di udara dari samping. Itu sebabnya Jii-chan memberitahuku berapa kali tidak ada gunanya melompat tetapi Aniki ... Aniki?
Aniki .. itu dia!
Aku memusatkan sisa MP untuk mengalirkan [ Boost ] pada kedua kaki sekaligus, aku membuat tapak tangga dengan [ Air Step ] di udara, menginjaknya dan terbang di atas Dominique. Aku tidak bisa melakukannya secara berurutan seperti Aniki tetapi aku bisa melakukannya jika hanya sekali saja.
Dominique mengayunkan pedangnya padaku yang melompat di atas, tetapi aku sudah keluar dari jangkauan serangannya dengan melangkah ke samping. Saat Dominique mendongak kaget, pada saat yang sama ketika aku bertemu matanya, aku mengacungkan pedangku ke udara dan memotong lengan kanannya.
"Ap-!?" (Dominique)
"Itu sudah satu serangan!" (Reus)
Aku mendarat (di tanah) lebih cepat dari lengan Dominique (yang terpotong) dan menyerang tubuhnya dengan gagang pedangku. [ Boost ] (efeknya) sudah hilang tetapi dengan satu seranganku dengan kekuatan penuh, itu menghancurkan beberapa tulang dan membuat Dominique terbang.
Dominique, yang terus berguling di tanah sembari terpantul berkali-kali, menabrak dinding arena dan akhirnya berhenti. Setelah melihatnya sebentar, pria itu tidak bergerak sama sekali.
"Aku melakukannya ... kan?" (Reus)
Ada luka di sekujur tubuhku dan kekuatan fisik dan MP ku hampir mencapai batasnya tapi apakah aku mengalahkan orang itu?
Aku pikir aku sudah menang ... dengan tangan sendiri?
[Aah. Kerja bagus, Reus] (Sirius)
"... Aniki." (Rues)
Jadi kau benar-benar memperhatikanku.
Aku hampir tidak sengaja menangis karena kegembiraan luar biasa dan hampir menjatuhkan pedangku.
Namun pertarungan belum berakhir. Meskipun situasi telah mereda (sedikit) karena Aniki mengalahkan golem besar, masih ada musuh di arena.
Aku lelah tetapi aku masih bisa mengayunkan pedangku. Sebagian besar musuh telah dikalahkan sehingga pertempuran akan segera selesai.
Ayo selesaikan pertarungan lebih cepat jadi aku akan bisa dipuji Aniki secara langsung.
"Aku pergi! Aku akan menangani semuanya! " (Reus)
- Emilia -
Ketika semua golem besar dikalahkan, suara Sirius-sama bergema di kepalaku.
[Aku akan mempercayakan ini padamu, Emilia. Untuk membantu yang lainnya.] (Sirius)
Aah ... sungguh perasaan yang luar biasa.
Tuanku (goshujin-sama) selalu mengawasi kita, bahkan sekarang, ketika situasinya berbahaya.
Diberitahu dan dipercaya oleh orang itu membuat hatiku benar-benar mendidih.
Tapi, tidak bagus bertarung dengan perasaan seperti ini. Jika aku ceroboh, aku tidak akan bisa melakukan semuanya sampai akhir seperti waktu di labirin. Hal memalukan seperti itu sangatlah tidak menyenangkan untuk diterima dua kali ... Aku tidak keberatan digendong dan tidur bersama dengan Sirius-sama tidak peduli berapa kalipun.
Ketika aku melihat Reese, dia penuh dengan motivasi. Apakah dia menerima pesan dari Sirius-sama sepertiku? Bagi kami, kata-kata Sirius-sama menjadi penyemangat terbaik. Tentu saja, akan lebih baik jika Sirius-sama datang sendiri (di sini).
“Bisa-bisanya kau tertawa disituasi ini! Apakah kau sedang bercanda padaku!?" (??)
Ini tidak baik, lelaki itu, Gregory ... aku lupa tentang dia.
Kami bertukar api beberapa kali beberapa waktu yang lalu, tetapi haruskah aku mengatakan kemampuannya seperti yang diharapkan dari seorang mantan guru? Atributmu api dan tanah, menembak [ Flame Lance ] ke arahku saat menciptakan golem, dia menggunakan atribut sihir yang berbeda pada saat bersamaan. Dia hanya penjahat biasa sekarang tetapi tidak boleh ceroboh karena dia punya kemampuan serangan tiba-tiba.
Tapi ... aku sudah melihat semuanya dari orang ini.
Dia terutama menggunakan [ Flame Lance ] dan itu pasti kuat tetapi kecepatan pelantunanya lambat dan memiliki kemampuan untuk meledak ketika itu mengenai sesuatu. Singkatnya, jika aku membenturkannya dengan menggunakan [ Air Shot ], aku bisa menghadangnya karena itu akan meledak.
Dalam kasus Sirius-sama, dia akan menembak saat [ Fire Lance ] dipanggil dan ketika nyala api berkumpul, tapi ada batas bagiku untuk menembaknya sebelum [ Fire Lance ] ditembakan.
Sampai-sampai, dia dengan marah menembak [ Flame Lance ] sampai sekarang tapi aku dengan sabar menghadangnya. Selama waktu itu, aku mendukung siswa lain dengan melantunkan [ Air Shot ] pada golem.
“Lalu, bagaimana dengan ini! Tusukan Tombak, [ Flame Lance ]! Penyempurnaan bumi, menjadi kekuatanku dan melindungiku, [ Rock Golem ]! ” (Gregory)
Ada beberapa [ Flame Lance ] terwujud di sekitar Gregory dan tiga golem muncul di bawah kakinya, dia akan menyerangku dengan keduanya (tombak dan golem) pada saat yang sama. Hasilnya tidak akan berubah bahkan jika jumlahnya meningkat. Aku menenangkan diri, berkonsentrasi dan menembakan sihir.
“[ Air Shotgun ]! Terima ini juga, [ Air Impact ] " (Emilia)
Semua [ Flame Lance ] dihancurkan oleh [ Air Shot ] yang tak terhitung jumlahnya yang terdispersi oleh [ Air Shotgun ], dan saat ketika golem tersentuh oleh bola seukuran kepala, mereka dihancurkan oleh [ Air Impact ] dalam sekali serangan.
Keduanya disusun untukku oleh sihir Sirius-sama dan saat pertama kali memakainya, ini sangat dipuji oleh Sirius-sama.
Sementara itu, aku melempar pisau lempar yang aku ambil dari tentara bayaran tetapi hanya mengenai lengan Gregory. Yah, sepertinya perlu latihan lagi untuk melempar pisau.
"Kau keparat! Hancurkan dia, golem! " (Gregory)
Aku entah bagaimana berhasil melukai lawan tetapi ada dua golem yang tersisa. Karena [ Air Impact ] memiliki konsumsi mana yang besar, aku harus menemukan formasi sihir dan membidik dengan [ Air Shot ] tetapi aku tidak sendirian.
“Air, aku bertanya padamu! [ Aqua Pillar ]! ”(Reese)
Sihir yang Reese dipanggil dari belakang membiarkan air menyembur dari kaki golem menuju ke langit. Ini adalah sihir untuk melempar (musuh) terbang jauh ke langit. Pada dasarnya, tidak memiliki kekuatan untuk mengangkat golem batu tetapi dalam kasus Reese, tekanan airnya jauh lebih kuat karena roh air. Ditambah lagi, dia dapat dengan terampil membuat dua (pilar) pada saat yang bersamaan.
Para golem, yang terbang ke langit, tidak bisa menahan dampak jatuh karena beratnya sendiri dan hancur berkeping-keping. Kadang-kadang, formasi sihir (dari para golem) tidak rusak tetapi keduanya (formasi sihir) saat ini tampaknya rusak.
“Sepertinya kamu sangat bersemangat, Emilia. Apakah karena Sirius-san memperhatikan (pada kita) daritadi? ” (Reese)
"Tentu saja. Aku menunjukkan seluruh kemajuanku karena aku ingin banyak ditepuk setelah ini. Aku tidak akan kalah dari Reus, tau. " (Emilia)
"Huhu, aku tidak akan kalah juga." (Reese)
Ada banyak hal yang harus dilakukan, mendukung para siswa dengan menjadi lawan Gregory dan mengamankan Golia di dekatnya agar tidak direnggut oleh musuh. Tetapi tidak ada masalah jika aku bersama dengan Reese. Kami hidup dan berlatih bersama sehingga kerja sama kami sempurna.
Aku menembak [ Air Shot ] pada tentara bayaran yang menyerang para siswa yang kehilangan senjata mereka, dan Reese mengiris golem yang muncul lagi dengan menggunakan [ Aqua Cutter ]. Sembari melindungi punggung masing-masing, Reese dan aku menjadi lawan Gregory dan terus memberikan bantuan kepada siswa terdekat.
Keadaan pertempuran benar-benar miring (ke pihak kita), ada beberapa tentara bayaran dan penyihir yang tersisa. Bantuanku sepertinya tidak lagi diperlukan dan aku pikir ini masalah waktu untuk mengontrol keadaan.
Tapi, sepertinya Reus dibuat kesulitan. Rues entah bagaimana tampaknya menangani dengan baik melawan serangan sengit dari musuh, yang memiliki atmosfir aneh, bahkan tidak aneh lagi jika dia dikalahkan. Aku mungkin harus membantunya tetapi dirinya sendiri menginginkan (bertarung sendirian), dan dia sepertinya akan sangat marah jika aku membantunya. Oleh karena itu, aku tidak akan membantu dia tetapi ... kau harus selamat. Itu karena kami telah memutuskan untuk hidup dan terus mendukung Sirius-sama.
Ketika aku dengan enggan mengalihkan pandanganku ke arah Gregory dan menjauh dari Reus, dia terengah-engah dengan wajah pucat. Itulah tanda kehabisan mana, aku langsung memahaminya karena aku sudah berulangkali mengalaminya.
"Haa ... Haa ... itu tidak mungkin. Mengapa manaku habis lebih dulu? '' (Gregory)
“Inilah perbedaan dalam penggunaan. Caramu bertarung tidak efisien, tau.” (Emilia)
Jika aku mengatakannya dengan jujur, jumlah MP ku tidak terlalu banyak. Aku pikir jumlahnya lebih sedikit dari milik Reese, yang disukai oleh roh dan Gregory sebagai orang dewasa. Tapi MPku habis berulangkali dan saat aku tumbuh dewasa, aku menyingkirkan sihir yang terbuang dengan saran Sirius-sama.
Sederhananya, jika (mana) konsumsi sihir tingkat menengah, [ Flame Lance ] adalah dua puluh, konsumsi sihir tingkat dasar, [ Air Shot ] adalah lima. Dan aku mengurangi itu menjadikannya dua dengan berlatih. Selain itu, Gregory juga membuat golem berkali-kali sehingga kecepatan konsumsi (mana) -nya benar-benar berbeda. Musuh pasti akan kelelahan lebih dulu.
Itu karena kami belajar berbagai hal dari pelatihan Sirius-sama. Singkatnya, aku mengerti cara berperang lebih dari kau yang menyilangkan kaki dengan bangsawan. Kau seharusnya menembakan [ Flame ] yang tidak dapat dicegat atau melemparkan sihir lainnya.
“Dipojokkan oleh subhuman yang melayani si tidak kompeten (Sirius). Sungguh memalukan. " (Gregory)
“Tidak kompeten ... tolong hentikan sesuatu seperti 'tidak kompeten'! Sirius-sama tidaklah tidak kompeten! " (Emilia)
(TL Note: You Dawg)
Sungguh, kesabaranku hampir mencapai batasnya. Sampai kapan kau ingin berbicara buruk tentang Sirius-sama? Jika aku membandingkanmu dengan orang yang menyelamatkan kita dan menjadikan kami lebih kuat, nilai kau tidak lebih dari kerikil.
“Menyebut Sirius-san tidak kompeten, tetapi kau benar-benar bodoh. Jika kau punya waktu untuk membenci Sirius-san dan beastkin, kenapa kau tidak melatih dirimu sendiri dengan benar? ” (Reese)
“Hmmm, apa itu kau, bajingan? Meskipun aku mengenalimu (berada di kelasku), kau dipindahkan ke kelas lain. ” (Gregory)
"Kau tidak melihatku selain dari rumahku dan siapa yang kau pikir ingin belajar di bawah seseorang yang mentolerir bullying?" (Reese)
Aku juga marah tetapi Reese tampaknya sangat marah. Karena dia lebih sarkastik daripada biasanya.
“... Tapi, aku benar-benar berterima kasih padamu sedikit. Berkatmu karena menyeretku ke kelasmu, aku bertemu Sirius-san dan aku menjadi muridnya. ”(Reese)
“Jika bertemu dengan Sirius-sama, bukankah kamu pikir itu entah bagaimana karena kamu bertemu denganku?” (Emilia)
“Aku pikir aku tidak akan menjadi muridnya jika bukan karena itu juga. Aku ingin menjadi muridnya karena aku berada di masa yang sulit dan ... karena perasaan jatuh cinta pada Sirius-san mulai tumbuh. ” (Reese)
Wajahnya sedikit memerah, tetapi Reese yang berbicara dengan puas tampak sangat imut.
Tapi Sirius-sama benar-benar tidak terguncang melihat Reese yang imut itu. Ayo kita goda Sirius-sama bersama Reese lain kali.
"Hentikan itu! Revolusi ini adalah untuk mengusir subhuman dan tidak kompeten! Bawa percakapan seperti itu ke tempat lain!" (Gregory)
“Masalah ini tidak bisa dikatakan sebagai revolusi. Siapa sebenarnya disini yang melakukan diskriminasi, bahkan melawan beastkin, yang tidak melakukan apa-apa !? ” (Reese)
"Diam! Jika tidak ada beastkin dan tidak kompeten ... ayahku tidak akan mati!" (Gregory)
“Aku mengerti kesedihanmu tetapi jika kau ingin membenci, kau harus membenci para penjahat itu. Untuk menyebabkan kekacauan sampai sejauh ini demi penolakan (beastkin dan tidak kompeten) ini terlalu berlebihan! ” (Reese)
“Apa yang bocah sepertimu mengerti !? Tidak peduli apa yang dikatakan orang, aku akan menyelesaikan revolusi ini! " (Gregory)
Aku berpikir yang mana (dari kita) seorang anak kecil? Aku merasa jengkel juga, aku dianggap membalas tanpa berpikir. Tidak bagus, tidak bagus, aku harus tenang.
Pada saat itu, suara keras terdengar dari belakang dan ketika aku berbalik untuk melihat, tentara bayaran yang bertarung dengan Reus roboh dengan punggungnya di dinding.
Pastilah Reus sangat kelelahan tetapi dia mengangkat pedangnya lagi dan menebas golem yang tersisa. Aah, meskipun dia terluka, apa yang akan dia lakukan?
“Ya ampun, tidak masuk akal (baginya) untuk banyak bergerak. Maaf Emilia, aku akan sedikit mengobati (dia). ” (Reese)
"Tolong ya, aku akan mengurus pria itu." (Emilia)
-
Ketika aku melihat Reese berlari ke lokasi di mana Reus yang telah menghancurkan golem ketiga, Gregory tampak kesal dan menggigit giginya saat melihat tentara bayaran.
"Sialan ... sampai dipojokan oleh subhuman setelah mengatakan hal-hal yang membanggakan." (Gregory)
“Itu karena ras manusia tidak superior, dan sama juga dengan yang lain. Kami sebagai beastkin memiliki penampilan yang sama dengan manusia dengan perbedaan kecil. ” (Emilia)
“Jangan bandingkan kami dengan subhuman! Ini belum berakhir, aku masih belum selesai! ” (Gregory)
Sementara Gregory berteriak, dia membidik kami dan menembakkan beberapa sihir tingkat menengah. Tapi karena semua itu memiliki atribut yang sama, aku melepaskan ide untuk menangkal dan menghindarinya dengan melompat ke arah Golia. Ini aneh, Gregory tidak melantunkannya sama sekali.
“Ini bagus untukmu bisa melihat ini! Bagiku, aku hanya menyetujui sampai disini! " (Gregory)
Mereka yang muncul dari tempat beridiri para bangsawan adalah para siswa yang tidak kami sukai. Jumlahnya sekitar sepuluh tetapi mereka tampaknya mengikuti perintah Gregory seperti biasa karena mereka tidak mengenakan kerah budak. Di antara mereka adalah orang yang bertarung melawan Sirius-sama dan Reus, Alstore.
Mereka mungkin diperlakukan sebagai aset perang yang dilindungi, tetapi ... apakah ini bukti bahwa dia telah terpojok hingga menggunakan mereka sebagai aset perang? Namun, ini adalah situasi yang sedikit buruk, bukan? Keadaan pertempuran cenderung ke arah kami, tetapi ini adalah situasi yang parah ketika jumlah mereka bertambah sepuluh dan karena sisi kami telah mengalami kelelahan.
“Lakukan saja, kalian! Jika kalian semua menyerang pada saat bersamaan, subhuman ini tidak akan bisa bertahan. ” (Gregory)
“Oi, dimana tuanmu !? (Buat dia) Segera keluar di depanku!” (Alstore)
“Apakah dia ini hanyalah seorang subhuman jelata? Dia tampil bermartabat meski menjadi orang biasa. ” (??)
"Ketika membicarakan subhuman, bahkan kita sebagai pelayan bangsawan saja sudah cukup!" (??)
Aku mengerti dengan melihat dari mata mereka tetapi siswa lain tidak memiliki alasan yang cukup selain membenci beastkin. Mereka tidak memiliki kebencian yang mendalam (terhadap beastkin) seperti Gregory, mereka hanya ingin mengusir (beastkin) arena ketidaksukaannya. Aku tidak tahu apakah kalian dicuci otak tapi aku ingin kalian berhenti melakukan hal ini. Apakah tidak ada orang yang dengan serius memarahinya?
Sementara aku memikirkannya, masing-masing menyelesaikan lantunannya dan aku menahan nafasku melihat banyak sihir tingkat menengah muncul di udara. Aku bisa menangani dengan empat atau lima dari mereka tetapi tampaknya mustahil untuk menangani dengan sepuluh sihir termasuk Gregory.
Sirius-sama— ... Tidak, aku seharusnya tidak bergantung padanya! aku tidak ingin dilindungi oleh Sirius-sama karena aku ingin membantu dirinya. Aku tidak bisa menyerah dengan keadaan sulti setingkat ini.
Pertama, biarkan mereka semua mengarahkannya padaku sehingga aku bisa mengurangi kerusakan pada lingkungan sekitar. Setelah itu, aku akan menembaki mereka dengan menggunakan [ Air Shotgun ] sebanyak mungkin dan menghindari yang tidak dapat aku kenai. Ini agak parah tetapi ... aku akan melakukannya. Sekarang saatnya bagiku untuk menunjukkan hasil dari pelatihanku untuk Sirius-sama.
Ketika aku memfokuskan manaku ... golem besar tiba-tiba muncul di depan mataku.
Golem itu sepertinya menghalangi jalanku untuk melindungiku tetapi akankah ada seseorang yang memiliki energi berlebih untuk memanggil golem sebagai pelindung? Namun demikian, waktu untuk memanggil golem itu luar biasa sempurna. Itu benar-benar berbeda dibandingkan dengan golem yang kami lawan beberapa waktu lalu, apa lagi ...
"Jangan pikirkan tentang itu, incar saja subhuman itu bersama dengan golem itu!" (Gregory)
Ketika Gregory berteriak, semua sihir ditembak dan diarahkan ke golem. Berbagai bunyi ledakan dan leburan tanah bergema, aku melihat ke arah golem ketika suara itu berhenti, tetapi golem itu hanya memiliki bagian yang hancur sampai batas tertentu dan tubuhnya masih utuh. Lebih dari sepuluh golem identik muncul ketika aku melihat sekeliling, mereka berjalan di sekitar arena sembari melindungi siswa lain.
Golem ini memiliki bagian tubuh yang luar biasa yang dibuat dengan tepat, memegang perisai besar di tangannya dan memiliki armor yang terdiri dari besi. Dari ukuran dan persendiannya, itu pasti dibuat pada saat yang sama ketika para golem dipanggil. Keterampilan untuk menghasilkan banyak golem yang dibuat dengan tepat, aku pikir itu layaknya penyihir atribut bumi berdasarkan mana besar yang muncul pada saat yang sama.
“Tidak apa-apa Emilia-kun.” (??)
“Eh? Magna… sensei? ” (Emilia)
"Ya, itu benar. Sekarang sudah aman. Itu karena tidak mungkin menghancurkan golemku dengan serangan setingkat itu. ” (Magna)
“Magna! Bajingan, kenapa kau ada disini !? ” (Gregory)
Dia adalah guru walikelas kami, Magna-sensei, ketika kami berbalik dan dia muncul dengan menunggangi pundak golem penuh warna abu-abu. Apakah golem berwarna abu-abu itu seluruhnya terbuat dari besi? Aku mendengar Magna-sensei adalah ahli dalam sihir bumi tetapi aku tidak berpikir sampai bisa seperti ini.
“Aku memutuskan untuk kesini dan mengalahkan kalian. Selain itu, aku bukan satu-satunya yang datang ke sini." (Magna)
"Benar. Aku di sini juga, Gregory-sensei. " (??)
"Ah ... kau ..." (Gregory)
Pemilik suara duduk di mimbar.
Meskipun mereka hanya mendengar suara itu, Gregory dan para siswa secara tidak sengaja melangkah mundur lagi.
Dia adalah kepala sekolah ... Rodwell.
Rodwell berdiri dengan senyum tak kenal takut dan menatap tajam pada Gregory dan yang lainnya.
"Sekarang ... apakah kau sudah siap?" (Rodwell)
-
Ekstra / Bonus ... atau mungkin harus kukatakan, cerita alternatif? (Penulis)
Perbedaan antara Reus dan Lior
Segera setelah Dominique menelan obat Life Boost.
"Di sisi lain, rasa sakitnya bahkan hilang dan aku bisa mengeluarkan kekuatan yang luar biasa!" (Dominique)
"Pilihan luar biasa!" (Lior)
Beberapa detik kemudian ... Dominique terbelah menjadi dua.
[TL Note: Itu alternatif kalo yg dilawan Domino si Lior, akwkwakaw]
[ Chapter 48 Selesai ]
Like Fanspage Facebook kami supaya tidak ketinggalan update!!
😌
EmoticonEmoticon