Thursday, 22 April 2021
Wednesday, 10 June 2020
Novel World Teacher – Other World Style Education & Agent Chapter 54 Bahasa Indonesia
Translator : Sai Kuze
Chapter 54 - Menguasai Mantra Tunggal
Kami tidak lagi bertarung murni untuk pertunjukan, dan apa yang akan dimulai mulai saat ini adalah pertarungan sungguhan, berakhir sampai kami kehabisan stamina atau kalah dalam pertarungan.
Rodwell akan menggunakan seluruh kemampuannya sehingga akan sulit untuk menghindari seperti sihir sebelumnya. Dan karena alasan itu, aku menghabiskan batu sihir berharga untuk mengubah topografi arena tetapi ... dia tidak goyah.
Sunday, 7 June 2020
Novel World Teacher – Other World Style Education & Agent Chapter 53 Bahasa Indonesia
Translator : Sai Kuze
Chapter 53 - Pertunjukan di antara yang Terkuat
Aku setuju untuk bertarung melawan kepala sekolah, dan rincian serta peraturannya sudah dipersiapkan sebelumnya.
Pertama-tama, tempat pertarungan adalah arena sekolah. Kami dapat bertarung sepenuh hati dan tidak dapat dihindari lagi menunjukan sihir-sihir kami kepada para siswa.
Tetapi jika kepala sekolah bertarung melawanku dengan serius, aku khawatir tentang dampak yang mengenai sekitar arena. Karena kami akan menggunakan serangan jarak jauh, kemungkinannya tinggi peluru sihir mengenai para penonton. Ketika aku memikirkannya, tampaknya penanggulangan untuk itu telah diatasi.
Friday, 5 June 2020
Novel World Teacher – Other World Style Education & Agent Chapter 52 Bahasa Indonesia
Setelah sekian lama akhirnya saya bisa ke ingat ini novel XD
Itupun ke ingatnya saat ada orang yang komentar di index projek WT
Yah mau gimana lagi, kalo nggak ada yang baca kenapa harus digarap cepat-cepat?
Mending fokusin projek yang lain, yang jelas-jelas ada yang nanggepin :v
"Tanggapan Pembaca Mentukan Kecepatan Update Projek ini~"
Translator : Sai Kuze
Chapter 52 - Tugas Kelulusan untuk Si Tidak Berwarna
Terrsisa setengah tahun lagi sebelum kelulusan sekolah.
Tidak ada lagi kelas wajib hari ini, memberikan sebuah situasi untuk melakukan belajar mandiri dan memfokuskan diri di kelas khusus.
Alasannya, para siswa memberikan perhatian penuh untuk mensukseskan tugas yang diberikan oleh masing-masing guru. Sampai tugas telah diselesaikan, tidak ada yang akan mendapatkan nilai kelulusan dari guru dan sertifikat kelulusan dari sekolah sehingga mereka tidak bisa lulus.
Tuesday, 2 June 2020
Sunday, 31 May 2020
Novel World Teacher – Other World Style Education & Agent Intermission 2 Bahasa Indonesia
Translator : Sai Kuze
Intermission 2 - Tempat Dimana Kami Harus Pulang
- Emilia -
Beberapa hari setelah mendaftar ke Serikat Petualang, kami, kedua bersaudara, dan Reese berkumpul di Penginapan 'Spring Breeze's Perch'.
Mereka berdua di sini karena aku mengundang mereka tapi karena ini adalah pertemuan rahasia, master kita, Sirius-sama, tidak ada saat ini.
Alasannya adalah karena diskusi kita dari sekarang adalah rahasia dari Sirius-sama. Aku merasa tidak enak karena memiliki rahasia dari orang itu tetapi kami semua setuju karena ini akan membawa hal-hal besar baginya.
Thursday, 28 May 2020
Novel World Teacher – Other World Style Education & Agent Intermission 1 Bahasa Indonesia
Translator : Sai Kuze
Intermission 1 - Bertujuan untuk Menjadi Petualang
Sekarang aku sudah tinggal di Elysion selama lebih dari empat tahun.
Ulang tahun ketiga belas Reus dirayakan kemarin, aku sendiri berumur tiga belas beberapa hari sebelumnya.
Di dunia ini, berumur tiga belas tahun berarti jumlah lokasi di mana kau diizinkan untuk mendaftar dan bekerja secara drastis meningkat.
Maka dari itu, kami pergi menuju Serikat Petualang sesegera mungkin.
Apa itu Serikat Petualang?
Monday, 25 May 2020
Novel World Teacher – Other World Style Education & Agent Chapter 51 Bahasa Indonesia
Translator : Sai Kuze
Chapter 51 - Pesta yang Meriah
Sudah dua hari sejak kebodohan "revolusi" berakhir.
Kehancuran dari pertempuran masih tersebar di halaman sekolah, tetapi para siswa sendiri sudah mulai pulih.
Kelas-kelas dibatalkan untuk sementara waktu, memberi waktu istirahat dan memulihkan diri. Pada dasarnya, siswa masih diminta untuk tetap menghadiri kelas kecuali mereka yang memiliki urusan resmi di tempat lain.
Juga selama waktu ini, orang-orang kastil bertemu dengan para siswa untuk menyelidiki situasi yang terjadi.
Saturday, 23 May 2020
Novel World Teacher – Other World Style Education & Agent Chapter 50 Bahasa Indonesia
Translator : Sai Kuze
Chapter 50 - Akhir dari Kebodohan Revolusi Sesaat
- Sirius -
“... Kalian berdua telah menjadi kuat.” (Sirius)
Aku menyaksikan kedua bersaudara itu bertempur dari jauh dengan sesuatu yang mirip dengan teleskop, diam-diam memuji mereka atas pertumbuhan mereka.
Tak beruntungnya, Reus membiarkan dirinya tergelincir menjelang akhir pertempurannya. Sungguh hebat dia mampu mengalahkan tentara bayaran, Dominique, dalam pertarungan langsung. Namun, ketika pertempuran hampir berakhir, ia segera pergi untuk mendukung yang lain tanpa memastikan status musuhnya. Dia pasti akan gagal, mungkin aku terlalu terburu-buru ketika aku memberinya pujianku di awal pertempuran itu. Oh baiklah, aku tidak akan mengeluh karena aku juga bahagia untuknya.
Friday, 22 May 2020
Novel World Teacher – Other World Style Education & Agent Chapter 49 Bahasa Indonesia
Translator : Sai Kuze
Chapter 49 - Master Sihir
- Emilia -
Master Magician, Rodwell. (TLN: Panggilan RAW 魔法 を 極 め し 者 (マ ジ ッ ク マ ス タ ー). Bahasa Jepang yang berarti 'Master Sihir' adalah Seseorang yang secara teratur mempelajari sihir.)
Kepala sekolah akademi kami seorang [ Triple ], dia mengkhususkan diri dalam tiga atribut; air, angin dan bumi.
Ketenarannya sama dengan Lior-Ojiichan. Aku pernah mendengar bahwa tidak ada yang melebihi dia dalam hal sihir.
Sirius-sama menghela nafas karena orang seperti itu terobsesi dengan kue, tapi aku tidak berpikir dia dapat menahannya. Lagipula, kue yang Sirius-sama buat sangat lezat, dan siapa pun yang memakannya dipenuhi dengan kebahagiaan.
Tuesday, 19 May 2020
Novel World Teacher – Other World Style Education & Agent Chapter 48 Bahasa Indonesia
Translator : Sai Kuze
Chapter 48 - Satu Langkah Jauh dari Atas
- Reus -
Pedang yang dibuat oleh Grant-occhan, 'Silver Fang', lebih lebar dari pedang biasa. Sederhananya, dibuat sangat besar dan sangat kuat.
Karena pedang Jii-chan berfokus pada kekuatan, tidaklah salah pedang normal akan hancur bila diadukan. Ini adalah satu-satunya pedang yang bisa membuatku mengeluarkan seluruh kemampuanku, rekan pentingku.
"Dorashaaaa–!" (Reus)
(TL Note: Ini adalah teriakan perang)
Aku dapat melepaskan kekuatan yang daritadi kutahan dengan rekanku yang berada di tanganku sekarang.
Sunday, 17 May 2020
Novel World Teacher – Other World Style Education & Agent Chapter 47 Bahasa Indonesia
Translator : Sai Kuze
Chapter 47 - Serangan Balik Dimulai
Reus adalah karakter utama kedua di World Teacher.
- Reus -
Kami segera mulai bergerak setelah Aniki meninggalkan kelas.
Aniki mengatakan kepada kami bahwa Demidorion ... kependekannya dikelas Demi, mengatasi penyusup dengan cara yang sama seperti kita. Dengan demikian diputuskan bahwa kami akan mencoba dan bertemu di kelas mereka, di mana mereka telah selesai melakukan persiapan.
Semua orang mengikuti dengan waspada di lorong, berjaga-jaga. Kami tidak bisa begitu saja memasuki kelas, karena pintu terkunci dari dalam. Sebagai gantinya, Nee-chan mengetuk pintu dan memanggil siswa di dalam.
Wednesday, 6 May 2020
The Eternal One Prolog
Penulis : Sai Kuze
Prolog
Di kegelapan malam yang sunyi pada distrik pertokoan yang hanya tersinari cahaya rembulan, kesunyian pada distrik pertokoan itu layaknya sebuah kota mati.
Tidak ada jendela yang terlihat memancarkan cahaya, bahkan semua kristal lampu jalananpun tidak ada yang memancarkan sinarnya.
Pada suasana mencekam di distrik itu terlihat siluet perempuan berlari dengan seluruh kekuatan yang dia punya.
Prolog
Di kegelapan malam yang sunyi pada distrik pertokoan yang hanya tersinari cahaya rembulan, kesunyian pada distrik pertokoan itu layaknya sebuah kota mati.
Tidak ada jendela yang terlihat memancarkan cahaya, bahkan semua kristal lampu jalananpun tidak ada yang memancarkan sinarnya.
Pada suasana mencekam di distrik itu terlihat siluet perempuan berlari dengan seluruh kekuatan yang dia punya.
Sunday, 10 March 2019
Novel Gaikotsu Kishi-sama, Tadaima Isekai e Odekake-chuu Bahasa Indonesia Volume 2 Chapter 20
Translator : Sai Kuze
Chapter 20 - Penyerangan Perusahaan Estuato [Bagian 1]
Perusahaan dagang Etsuato terletak di distrik ketiga ibukota.
Sebagai pedagang budak terbesar di ibukota, bangunan utamanya dibangun di dekat dinding distrik kedua dan sepertinya sering dikunjungi oleh orang-orang kaya.
Perbudakan memiliki beragam asal-usul dalam sejarah manusia, dari seorang penjahat yang statusnya diturunkan menjadi budak, orang-orang yang menjual diri mereka sendiri atau orang lain tuk dijadikan budak, hingga orang-orang yang dianggap sebagai tawanan perang.
Dalam kasus dunia ini, mayoritas budak secara sepihak diculik dari desa-desa beastmen oleh tentara bayaran manusia dan kemudian dijual sebagai budak.
Mereka yang menyebut diri mereka sebagai Penduduk Dataran dan Pegunungan adalah makhluk mirip manusia dengan telinga dan ekor hewan, dan mereka dikenal memiliki kekuatan fisik yang lebih besar daripada manusia. Karena alasan itulah ras mereka menghadapi penolakan dan pengasingan.
Karena Penduduk Dataran dan Pegunungan memiliki kekuatan fisik yang jauh lebih tinggi, itu menyebabkan adanya permintaan terhadap ras mereka yang tinggi untuk digunakan dalam operasi penambangan.
Karena disini adalah pusat Kerajaan Rhoden, banyak budak dibawa ke banyak pedagang budak untuk dijual kepada para bangsawan dan orang-orang kaya.
Dan perusahaan yang paling berpengaruh di antara mereka semua adalah perusahaan Etsuato.
Pagar tinggi mengelilingi bangunan perusahaan dan gerbang utamanya telah diperkuat dengan baut besi yang membuatnya terlihat menonjol dari toko-toko di sekitarnya.
Namun, gerbang kokoh itu tidaklah sekokoh yang terlihat, karena saat ini telah berubah menjadi tumpukan puing-puing rongsokan.
Gerbang itu memang kokoh, tetapi karena ukuran dan ketebalannya tidak dibangun untuk menahan senjata pengepungan, gerbang itu sangat mudah untuk dihancurkan ketika tubuhku menabraknya.
Gerbang yang di Hoban mungkin sedikit lebih kokoh.
Ketika aku menghancurkan gerbang, Chiome tidak terkejut sama sekali dan hanya mengatakan kalau temannya Goemon bisa melakukan hal yang sama.
Begitu kami melewati gerbang yang telah hancur kami segera menyusupi bangunan.
Malampun turun, penglihatan di dalam bangunan ini sangatlah redup, satu-satunya sumber cahaya hanyalah beberapa lampu sihir yang tidak terlalu mampu menerangi setiap sudut.
Bangunan ini memiliki empat lantai dan halaman besar di depannya.
Sampai saat ini, kami hanya menemukan budak manusia yang terkurung, dan tidak ada sedikit pun mendapati keberadaan para budak Penduduk Dataran dan Pegunungan.
Operasi ini hanyalah umpan belaka, maka dari itu kami memutuskan membebaskan para budak manusia.
Pada kedaan seperti ini, saat ini, aku telah mengalahkan penjaga yang berlari mendekati kami dan mengambil bundel kunci dari pinggangnya.
Aku melemparkan kunci-kunci itu ke kaki salah satu budak dan kemudian membengkokkan jeruji sel supaya seseorang dapat melaluinya. Budak yang melihat kejadian ini mundur ketakutan. Begitu kami melangkah menjauh dari kurungan, mereka mulai berebut bundel kunci sebelum mereka semua merangkak keluar dari sel.
Namun, ketika budak yang merangkak melihat ke atas, mereka semua mulai menjerit dan berlari keluar dari bangunan secepat mungkin.
Aku tidak bisa menyalahkan mereka untuk itu.
Apa yang mereka lihat merupakan seseorang yang mengenakan jubah abu-abu yang matanya tersembunyi di balik tudungnya. Dia tak lain lagi adalah dark-elf Ariane, yang mengenakan topeng untuk menutupi wajahnya.
Pola seperti kumadori terukir di topengnya dan lebih menakutkannya lagi cahaya remang-remang di bangunan ini memberinya penampilan shaman jahat.
Aku pun tak jauh berbeda dengan mengenakan jubah hitam dan penutup kepala yang terlihat seperti wajah iblis dengan hiasan bulu burung.
Dalam persiapan untuk serangan ini, kami menemukan seorang pedagang pinggir jalan yang menjual sebuah karya seni dan membeli topeng yang sekarang kami kenakan.
Dengan ini, peluang identitas sejati kami terungkap kini hanya menjadi satu banding sepuluh ribu.
Sejujurnya, penampilan kami tidaklah terlalu berpengaruh karena tidak ada orang yang tidak akan takut pada seseorang yang dapat membengkokkan batang logam dengan tangan kosong.
Tetapi ... Chiome tidaklah menjadi target rasa takut mereka karena setelan ninja yang dia kenakan memungkinkan dirinya untuk berbaur dengan gelapnya bayang-bayang bangunan.
Setiap kali sejumlah kecil cahaya menembus kegelapan, aku akan melihat sekilas Chiome di sudut mataku, saat dia bersembunyi di balik bayang-bayang dan membunuh pedagang budak lainnya.
Chiome merupakan manusia kucing, maka dari itu dia memiliki penglihatan malam seperti Ariane, dan dikombinasikan dengan tubuh lincahnya, tidak mungkin mata manusia akan bisa melacaknya dalam kegelapan.
Saat aku terus mengagumi kemampuannya ditengah pencarian kami, Chiome sepertinya menjadi sedikit sombong.
"Bahkan Ketua Klan Generasi Pertama pertama juga mengatakan bahwa kami merupakan orang-orang terpilih dan ras manusia kucing merupakan eksistensi tertinggi."
Chiome mengulangi perkataan ketua klan pertama yang sudah terpartri di otaknya, “Telinga binatang yang terbaik! Telinga kucing yang terkuat!”, untuk saat ini aku mengesampingkan rasa penasaranku dari perkataannya dan mencoba untuk bertanya padanya.
(TL Note: Kalimat yang sering muncul di kalangan otaku Jepang)
"Apakah ketua klan pertama juga manusia kucing?"
“Tidak, ketua klan pertama merupakan manusia. Ketua klan pertama adalah mata-mata Leburan Empire dan ketika dia melihat para manusia kucing yang dianiaya disana lalu dia melindungi mereka dan akhirnya menjadikan mereka bawahannya. Itulah awal mula terbentuknya Klan Blade Heart.”
"Hoo, jadi kau bukanlah bagian dari empire?"
"Benar. Ketua klan generasi pertama merupakanh mata-mata yang sangat terampil dan beliau telah mengumpulkan begitu banyak prestasi sehingga banyak orang mulai takut dengan kekuatan ketua klan pertama. Ketika eksistensinya semakin terkenal, ketua klan pertama menjadi target pembunuhan berkali-kali, namun ia mampu dengan terampil mengatasi semuanya."
Mata Chiome menyipit ketika dia terus menceritakan kisah itu.
Bukanlah sesuatu yang bisa dihindari ketika seseorang dengan kekuatan besar akan menjadi sasaran rasa takut. Selain itu, sebagai manusia yang dikelilingi oleh manusia-manusia kucing dan bukan manusia biasa, dia akan semakin dicurigai dan diasingan.
"Setelah itu, Kaisar turun dari takhtanya dan perebutan takhta dimulai, lalu ketua klan pertama bersembunyi ketika berbagai faksi mencoba merekrutnya. Perang saudara skala besar segera pecah dan ketua klan pertama menggunakan kekacauan itu untuk memimpin klan keluar dari empire."
Jika aku tidak salah, Leburan Empire merupakan negara besar di utara Rhoden. Mungkinkah alasan Empire terpecah bahkan sampai hari ini adalah hasil dari tindakan ketua klan pertama……?
Ketika kisahnya selesai, Ariane angkat bicara.
"Chiome-chan sel-sel ini penuh dengan Penduduk Dataran dan Pegunungan."
Seperti yang dia katakan, lorong tempat kami berada saat ini dipenuhi sel-sel yang diisi begitu banyak manusia dengan berbagai bentuk.
Ada para manusia kucing seperti Chiome, para manusia bertelinga serigala, dan para manusia dengan telinga kelinci panjang yang sedikit mirip dengan telinga elf.
Karena Penduduk Dataran dan Pegunungan tidak memiliki kekuatan sihir yang tinggi seperti para elf, mereka tidak dipasangi dengan kerah pemakan sihir.
Sebagai gantinya, masing-masing dari mereka dirantai ke dinding dengan belenggu dan ikatan yang terbuat dari besi tebal untuk membatasi pergerakan tubuh berspesifikasi tinggi mereka.
Setelah melihat sel-sel secara sepintas, aku hanya bisa mendesah pada jumlah orang-orang yang harus dibebaskan.
Ketika aku melangkah maju untuk membantu, semua orang memandangku dengan waspada sebelum melangkah mundur sejauh mungkin ke dalam sel.
Sekali lagi, itu adalah reaksi yang bisa dimengerti karena siapa pun akan waspada terhadap duo kombi yang mengenakan topeng aneh dan jubah hitam dan abu-abu.
Beberapa sel terdapat anak kecil di dalamnya yang mulai menangis ketika mereka melihat kami. Beberapa pria muda dengan tampang tidak senangnya bahkan berdiri di depan anak-anak untuk melindungi mereka.
Kami entah bagaimana telah mengambil peran sebagai seorang penjahat.
Pada saat itulah sekelompok penjaga dan pedagang budak tiba-tiba muncul dari suatu tempat yang lebih dalam di dalam gedung, berlari menuju posisi kami saat ini.
"Aku adalah Chiome dari Klan Blade Heart dan aku datang untuk membantu kalian! Dengarkan perintah Arc-dono ketika dia mengatakannya!"
Chiome memberi tahu orang-orang di sel sembari dia mengacungkan belati dan menyerang kelompok yang mendekat.
Orang-orang di sel tiba-tiba bergerak mendengar pernyataan Chiome.
"Hei, apa kau baru saja menyebut Klan Blade Heart?!"
"Benarkah itu?! Siapa orang-orang aneh itu?!”
Kulihat kewaspadaan di mata mereka berubah menjadi secercah harapan. Klan Blade Heart sepertinya terkenal.
Ketika Chiome menyerang para penjaga dan pedagang budak, aku mulai melakukan bagianku pada penyerangan ini.
Pertama, ayo kita hancurkan sel-sel ini.
Aku mulai membengkokkan jeruji besi sel dengan tangan kosongku untuk membuat celah yang bisa dilewati. Aku menekuk jeruji ke titik di mana bukaannya cukup besar sehingga aku bisa melewatinya.
Mereka yang menyaksikan dari dalam sel tersentak kaget dan kagum.
Selanjutnya, hanyalah menghancurkan belenggu dan ikatan, tetapi aku tidak menemukan satu set kunci untuk membukanya seperti halnya dengan para budak manusia.
Karena tidak ada pilihan lain, aku menghunuskan pedangku dari bawah jubahku untuk memotong rantai, dan semua orang jelas terkejut ketika aku mengangkat pedangku.
"Aku harus memotong rantai dari orang yang terkuat dulu."
Suaraku teredam oleh topeng dan itu menyebabkan orang-orang ini meragukanku.
"Kyun!"
Tiba-tiba Ponta muncul dari balik jubahku di depan semua orang.
Sebelum penyerangan, Ponta sudah standby di atas kepalaku seperti biasa, tetapi dengan kombinasi topeng dan dirinya jika duduk ditempat biasanya, itu akan menarik lebih banyak perhatian, maka dari itu dia bersembunyi dibalik topeng dan melilitkan ekornya pada leherku.
Pasti dia kepengapan sehingga dia keluar mencari udara segar.
Penampilan fluffy fox di leher sosok bertopeng aneh menyebabkan orang-orang ini menatapku dengan pandangan yang tak terlukiskan.
Mereka semua terdiam dan sepertinya tidak ada orang di sel yang mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasi ini.
Suara pertempuran yang intens terdengar ketika Chiome saling berhadapan dengan penjaga di dalam sana.
"Cepatlah, bala bantuan mereka akan segera tiba!"
Setelah mendengar teriakan Ariane dan melihat keadaan yang tengah terjadi, seorang pria melangkah maju.
Pria itu memiliki telinga yang mirip dengan telinga Chiome, tetapi ukuran dan warnanya seperti telinga harimau atau macan tutul dan bukan kucing.
Meskipun ukurannya besar, pria itu dengan malu-malu mengangkat tangannya yang dibelenggu.
Ketika aku menebas rantai belenggunya, belenggu itu terputus tanpa perlawanan dan pria itu bisa dengan bebas menggerakkan tangannya lagi.
"Maaf. Kau di sini untuk menyelamatkan kami.”
"Ya."
Pria macan tutul itu sedikit berlinang air mata ketika aku berdentang sembari memotong rantai yang terhubung pada ikatan.
"Lekas potonglah rantai yang lainnya dengan ini!"
Ketika manusia macan tutul sekali lagi bisa bergerak bebas, Chiome muncul kembali dan menyerahkan kapak besar padanya.
Aku melihat ada darah menetes dari gagang kapaknya, mungkin itu senjata yang diambil dari salah satu penjaga yang mati. Ketika dia menerima kapak, lelaki macan tutul itu mulai memotong rantai saudara-saudaranya.
Namun, dia terlihat kesulitan karena tidak mungkin rantai besi dapat dengan mudah dipotong dengan kapak biasa.
Sedangkan bagiku, tidak mungkin senjata kelas mythical tidak bisa memotong rantai, lalu aku dengan cepat memotong mereka satu demi satu.
Segera sekelompok penjaga dengan armor mewah masuk dari pintu belakang.
“Jangan biarkan para budak dan para penyusup melarikan diri! Jika kau tidak bisa menangkap mereka, bunuh mereka!”
Kapten penjaga meneriakan perintah kepada para bawahannya saat mereka semua menghunuskan pedang mereka. Bayangan tiba-tiba bergerak mendekati kelompok itu dengan kecepatan lebih cepat daripada yang bisa diikuti mata.
『 Water Style: Water Wolf Fang!! 』
Chiome melakukan rapalan tangan yang mirip dengan manga ninja tertentu ketika dia menyerang penjaga, dan tiba-tiba tiga serigala air setinggi satu meter muncul di sekelilingnya dan dia memerintahkan mereka untuk menyerang penjaga.
[ Volume 2 Chapter 20 SELESAI ]
Perusahaan dagang Etsuato terletak di distrik ketiga ibukota.
Sebagai pedagang budak terbesar di ibukota, bangunan utamanya dibangun di dekat dinding distrik kedua dan sepertinya sering dikunjungi oleh orang-orang kaya.
Perbudakan memiliki beragam asal-usul dalam sejarah manusia, dari seorang penjahat yang statusnya diturunkan menjadi budak, orang-orang yang menjual diri mereka sendiri atau orang lain tuk dijadikan budak, hingga orang-orang yang dianggap sebagai tawanan perang.
Dalam kasus dunia ini, mayoritas budak secara sepihak diculik dari desa-desa beastmen oleh tentara bayaran manusia dan kemudian dijual sebagai budak.
Mereka yang menyebut diri mereka sebagai Penduduk Dataran dan Pegunungan adalah makhluk mirip manusia dengan telinga dan ekor hewan, dan mereka dikenal memiliki kekuatan fisik yang lebih besar daripada manusia. Karena alasan itulah ras mereka menghadapi penolakan dan pengasingan.
Karena Penduduk Dataran dan Pegunungan memiliki kekuatan fisik yang jauh lebih tinggi, itu menyebabkan adanya permintaan terhadap ras mereka yang tinggi untuk digunakan dalam operasi penambangan.
Karena disini adalah pusat Kerajaan Rhoden, banyak budak dibawa ke banyak pedagang budak untuk dijual kepada para bangsawan dan orang-orang kaya.
Dan perusahaan yang paling berpengaruh di antara mereka semua adalah perusahaan Etsuato.
Pagar tinggi mengelilingi bangunan perusahaan dan gerbang utamanya telah diperkuat dengan baut besi yang membuatnya terlihat menonjol dari toko-toko di sekitarnya.
Namun, gerbang kokoh itu tidaklah sekokoh yang terlihat, karena saat ini telah berubah menjadi tumpukan puing-puing rongsokan.
Gerbang itu memang kokoh, tetapi karena ukuran dan ketebalannya tidak dibangun untuk menahan senjata pengepungan, gerbang itu sangat mudah untuk dihancurkan ketika tubuhku menabraknya.
Gerbang yang di Hoban mungkin sedikit lebih kokoh.
Ketika aku menghancurkan gerbang, Chiome tidak terkejut sama sekali dan hanya mengatakan kalau temannya Goemon bisa melakukan hal yang sama.
Begitu kami melewati gerbang yang telah hancur kami segera menyusupi bangunan.
Malampun turun, penglihatan di dalam bangunan ini sangatlah redup, satu-satunya sumber cahaya hanyalah beberapa lampu sihir yang tidak terlalu mampu menerangi setiap sudut.
Bangunan ini memiliki empat lantai dan halaman besar di depannya.
Sampai saat ini, kami hanya menemukan budak manusia yang terkurung, dan tidak ada sedikit pun mendapati keberadaan para budak Penduduk Dataran dan Pegunungan.
Operasi ini hanyalah umpan belaka, maka dari itu kami memutuskan membebaskan para budak manusia.
Pada kedaan seperti ini, saat ini, aku telah mengalahkan penjaga yang berlari mendekati kami dan mengambil bundel kunci dari pinggangnya.
Aku melemparkan kunci-kunci itu ke kaki salah satu budak dan kemudian membengkokkan jeruji sel supaya seseorang dapat melaluinya. Budak yang melihat kejadian ini mundur ketakutan. Begitu kami melangkah menjauh dari kurungan, mereka mulai berebut bundel kunci sebelum mereka semua merangkak keluar dari sel.
Namun, ketika budak yang merangkak melihat ke atas, mereka semua mulai menjerit dan berlari keluar dari bangunan secepat mungkin.
Aku tidak bisa menyalahkan mereka untuk itu.
Apa yang mereka lihat merupakan seseorang yang mengenakan jubah abu-abu yang matanya tersembunyi di balik tudungnya. Dia tak lain lagi adalah dark-elf Ariane, yang mengenakan topeng untuk menutupi wajahnya.
Pola seperti kumadori terukir di topengnya dan lebih menakutkannya lagi cahaya remang-remang di bangunan ini memberinya penampilan shaman jahat.
Aku pun tak jauh berbeda dengan mengenakan jubah hitam dan penutup kepala yang terlihat seperti wajah iblis dengan hiasan bulu burung.
Dalam persiapan untuk serangan ini, kami menemukan seorang pedagang pinggir jalan yang menjual sebuah karya seni dan membeli topeng yang sekarang kami kenakan.
Dengan ini, peluang identitas sejati kami terungkap kini hanya menjadi satu banding sepuluh ribu.
Sejujurnya, penampilan kami tidaklah terlalu berpengaruh karena tidak ada orang yang tidak akan takut pada seseorang yang dapat membengkokkan batang logam dengan tangan kosong.
Tetapi ... Chiome tidaklah menjadi target rasa takut mereka karena setelan ninja yang dia kenakan memungkinkan dirinya untuk berbaur dengan gelapnya bayang-bayang bangunan.
Setiap kali sejumlah kecil cahaya menembus kegelapan, aku akan melihat sekilas Chiome di sudut mataku, saat dia bersembunyi di balik bayang-bayang dan membunuh pedagang budak lainnya.
Chiome merupakan manusia kucing, maka dari itu dia memiliki penglihatan malam seperti Ariane, dan dikombinasikan dengan tubuh lincahnya, tidak mungkin mata manusia akan bisa melacaknya dalam kegelapan.
Saat aku terus mengagumi kemampuannya ditengah pencarian kami, Chiome sepertinya menjadi sedikit sombong.
"Bahkan Ketua Klan Generasi Pertama pertama juga mengatakan bahwa kami merupakan orang-orang terpilih dan ras manusia kucing merupakan eksistensi tertinggi."
Chiome mengulangi perkataan ketua klan pertama yang sudah terpartri di otaknya, “Telinga binatang yang terbaik! Telinga kucing yang terkuat!”, untuk saat ini aku mengesampingkan rasa penasaranku dari perkataannya dan mencoba untuk bertanya padanya.
(TL Note: Kalimat yang sering muncul di kalangan otaku Jepang)
"Apakah ketua klan pertama juga manusia kucing?"
“Tidak, ketua klan pertama merupakan manusia. Ketua klan pertama adalah mata-mata Leburan Empire dan ketika dia melihat para manusia kucing yang dianiaya disana lalu dia melindungi mereka dan akhirnya menjadikan mereka bawahannya. Itulah awal mula terbentuknya Klan Blade Heart.”
"Hoo, jadi kau bukanlah bagian dari empire?"
"Benar. Ketua klan generasi pertama merupakanh mata-mata yang sangat terampil dan beliau telah mengumpulkan begitu banyak prestasi sehingga banyak orang mulai takut dengan kekuatan ketua klan pertama. Ketika eksistensinya semakin terkenal, ketua klan pertama menjadi target pembunuhan berkali-kali, namun ia mampu dengan terampil mengatasi semuanya."
Mata Chiome menyipit ketika dia terus menceritakan kisah itu.
Bukanlah sesuatu yang bisa dihindari ketika seseorang dengan kekuatan besar akan menjadi sasaran rasa takut. Selain itu, sebagai manusia yang dikelilingi oleh manusia-manusia kucing dan bukan manusia biasa, dia akan semakin dicurigai dan diasingan.
"Setelah itu, Kaisar turun dari takhtanya dan perebutan takhta dimulai, lalu ketua klan pertama bersembunyi ketika berbagai faksi mencoba merekrutnya. Perang saudara skala besar segera pecah dan ketua klan pertama menggunakan kekacauan itu untuk memimpin klan keluar dari empire."
Jika aku tidak salah, Leburan Empire merupakan negara besar di utara Rhoden. Mungkinkah alasan Empire terpecah bahkan sampai hari ini adalah hasil dari tindakan ketua klan pertama……?
Ketika kisahnya selesai, Ariane angkat bicara.
"Chiome-chan sel-sel ini penuh dengan Penduduk Dataran dan Pegunungan."
Seperti yang dia katakan, lorong tempat kami berada saat ini dipenuhi sel-sel yang diisi begitu banyak manusia dengan berbagai bentuk.
Ada para manusia kucing seperti Chiome, para manusia bertelinga serigala, dan para manusia dengan telinga kelinci panjang yang sedikit mirip dengan telinga elf.
Karena Penduduk Dataran dan Pegunungan tidak memiliki kekuatan sihir yang tinggi seperti para elf, mereka tidak dipasangi dengan kerah pemakan sihir.
Sebagai gantinya, masing-masing dari mereka dirantai ke dinding dengan belenggu dan ikatan yang terbuat dari besi tebal untuk membatasi pergerakan tubuh berspesifikasi tinggi mereka.
Setelah melihat sel-sel secara sepintas, aku hanya bisa mendesah pada jumlah orang-orang yang harus dibebaskan.
Ketika aku melangkah maju untuk membantu, semua orang memandangku dengan waspada sebelum melangkah mundur sejauh mungkin ke dalam sel.
Sekali lagi, itu adalah reaksi yang bisa dimengerti karena siapa pun akan waspada terhadap duo kombi yang mengenakan topeng aneh dan jubah hitam dan abu-abu.
Beberapa sel terdapat anak kecil di dalamnya yang mulai menangis ketika mereka melihat kami. Beberapa pria muda dengan tampang tidak senangnya bahkan berdiri di depan anak-anak untuk melindungi mereka.
Kami entah bagaimana telah mengambil peran sebagai seorang penjahat.
Pada saat itulah sekelompok penjaga dan pedagang budak tiba-tiba muncul dari suatu tempat yang lebih dalam di dalam gedung, berlari menuju posisi kami saat ini.
"Aku adalah Chiome dari Klan Blade Heart dan aku datang untuk membantu kalian! Dengarkan perintah Arc-dono ketika dia mengatakannya!"
Chiome memberi tahu orang-orang di sel sembari dia mengacungkan belati dan menyerang kelompok yang mendekat.
Orang-orang di sel tiba-tiba bergerak mendengar pernyataan Chiome.
"Hei, apa kau baru saja menyebut Klan Blade Heart?!"
"Benarkah itu?! Siapa orang-orang aneh itu?!”
Kulihat kewaspadaan di mata mereka berubah menjadi secercah harapan. Klan Blade Heart sepertinya terkenal.
Ketika Chiome menyerang para penjaga dan pedagang budak, aku mulai melakukan bagianku pada penyerangan ini.
Pertama, ayo kita hancurkan sel-sel ini.
Aku mulai membengkokkan jeruji besi sel dengan tangan kosongku untuk membuat celah yang bisa dilewati. Aku menekuk jeruji ke titik di mana bukaannya cukup besar sehingga aku bisa melewatinya.
Mereka yang menyaksikan dari dalam sel tersentak kaget dan kagum.
Selanjutnya, hanyalah menghancurkan belenggu dan ikatan, tetapi aku tidak menemukan satu set kunci untuk membukanya seperti halnya dengan para budak manusia.
Karena tidak ada pilihan lain, aku menghunuskan pedangku dari bawah jubahku untuk memotong rantai, dan semua orang jelas terkejut ketika aku mengangkat pedangku.
"Aku harus memotong rantai dari orang yang terkuat dulu."
Suaraku teredam oleh topeng dan itu menyebabkan orang-orang ini meragukanku.
"Kyun!"
Tiba-tiba Ponta muncul dari balik jubahku di depan semua orang.
Sebelum penyerangan, Ponta sudah standby di atas kepalaku seperti biasa, tetapi dengan kombinasi topeng dan dirinya jika duduk ditempat biasanya, itu akan menarik lebih banyak perhatian, maka dari itu dia bersembunyi dibalik topeng dan melilitkan ekornya pada leherku.
Pasti dia kepengapan sehingga dia keluar mencari udara segar.
Penampilan fluffy fox di leher sosok bertopeng aneh menyebabkan orang-orang ini menatapku dengan pandangan yang tak terlukiskan.
Mereka semua terdiam dan sepertinya tidak ada orang di sel yang mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasi ini.
Suara pertempuran yang intens terdengar ketika Chiome saling berhadapan dengan penjaga di dalam sana.
"Cepatlah, bala bantuan mereka akan segera tiba!"
Setelah mendengar teriakan Ariane dan melihat keadaan yang tengah terjadi, seorang pria melangkah maju.
Pria itu memiliki telinga yang mirip dengan telinga Chiome, tetapi ukuran dan warnanya seperti telinga harimau atau macan tutul dan bukan kucing.
Meskipun ukurannya besar, pria itu dengan malu-malu mengangkat tangannya yang dibelenggu.
Ketika aku menebas rantai belenggunya, belenggu itu terputus tanpa perlawanan dan pria itu bisa dengan bebas menggerakkan tangannya lagi.
"Maaf. Kau di sini untuk menyelamatkan kami.”
"Ya."
Pria macan tutul itu sedikit berlinang air mata ketika aku berdentang sembari memotong rantai yang terhubung pada ikatan.
"Lekas potonglah rantai yang lainnya dengan ini!"
Ketika manusia macan tutul sekali lagi bisa bergerak bebas, Chiome muncul kembali dan menyerahkan kapak besar padanya.
Aku melihat ada darah menetes dari gagang kapaknya, mungkin itu senjata yang diambil dari salah satu penjaga yang mati. Ketika dia menerima kapak, lelaki macan tutul itu mulai memotong rantai saudara-saudaranya.
Namun, dia terlihat kesulitan karena tidak mungkin rantai besi dapat dengan mudah dipotong dengan kapak biasa.
Sedangkan bagiku, tidak mungkin senjata kelas mythical tidak bisa memotong rantai, lalu aku dengan cepat memotong mereka satu demi satu.
Segera sekelompok penjaga dengan armor mewah masuk dari pintu belakang.
“Jangan biarkan para budak dan para penyusup melarikan diri! Jika kau tidak bisa menangkap mereka, bunuh mereka!”
Kapten penjaga meneriakan perintah kepada para bawahannya saat mereka semua menghunuskan pedang mereka. Bayangan tiba-tiba bergerak mendekati kelompok itu dengan kecepatan lebih cepat daripada yang bisa diikuti mata.
『 Water Style: Water Wolf Fang!! 』
Chiome melakukan rapalan tangan yang mirip dengan manga ninja tertentu ketika dia menyerang penjaga, dan tiba-tiba tiga serigala air setinggi satu meter muncul di sekelilingnya dan dia memerintahkan mereka untuk menyerang penjaga.
[ Volume 2 Chapter 20 SELESAI ]
Prev Chapter | Index | Next Chapter
Like Fanspage Facebook kami supaya tidak ketinggalan update!!
😌
Sunday, 24 February 2019
Novel Gaikotsu Kishi-sama, Tadaima Isekai e Odekake-chuu Bahasa Indonesia Volume 2 Chapter 19
Translator : Sai Kuze
Chapter 19 - Rencana Kolaborasi [Bagian 2]
Kerajaan Rhoden ibukota Olav, di dalam istana kerajaan, seorang pria dengan urat biru terlihat di tangannya melemparkan cangkir perak ke lantai ruang pribadi yang diterangi oleh kristal lampu sihir.
Terdengar suara benturan logam tumpul ketika cangkir menyentuh lantai sebelum perlahan-lahan berguling ke sudut ruangan. Harum aroma anggur yang mengisi cangkir menyebar ke seluruh ruangan.
Mata kedua orang pria di ruangan itu mengikuti cangkir ketika berguling-guling di lantai, sebelum mereka saling melirik dan kembali menatap pria yang melemparkannya.
"Bajingan! Kenapa harus saat ini! Mengapa Earl Hoban terbunuh di saat-saat seperti ini?!”
Pria yang melemparkan cangkir itu sedang duduk di sofa kulit dan mengepalkan tangannya sekuat yang dia bisa. Wajahnya yang biasanya tampan berubah tak seperti biasanya dan kemarahan yang mendalam memenuhi mata birunya. Orang ini tidak lain adalah Douglass Shishle Carunon Rhoden Vetoran, pangeran kedua Rhoden.
"Kami mengalami kesulitan menghubungi orang-orang di Hoban karena kekacauan besar yang disebabkan oleh pemberontakan."
Salah satu pria yang memandangi pangeran Douglass berbicara kepadanya dengan nada serius.
Warna rambut pria itu merupakan campuran abu-abu dan cokelat, dia memiliki janggut yang terlihat berwibawa, tetapi hanya aura maskulinitas yang bisa dirasakan dari tubuh berotot pria itu.
Dia adalah Marudoira De Olsterio, salah satu dari tujuh duke Rhoden dan Mayor Jenderal kesatuan tentara nasional. Dia adalah orang yang telah membaca laporan dari infromannya di Hoban.
"Jika para Haunting Wolve itu tidak muncul di jalan utama kita bisa menghentikan rencana Sect!"
"Yang Mulia, kita bisa mencegah pemberontakan seandainya monster tidak memaksa kita untuk menunda rencana kita."
Ketika Douglass mulai mencaci para monster, pria di samping Marudoira melangkah untuk menenangkannya.
Pria yang berbicara mengenakan seragam militer menutupi tubuhnya yang gemuk, dia adalah Setorion De Olsterio, salah satu dari tiga jenderal Rhoden.
Terlepas dari upaya Setorion, Pangeran Douglass melanjutkan amarahnya.
“Itu terlalu bagus untuknya! Sekarang Sect akan dapat mengambil keuntungan dari situasi saat ini dan memadamkan pemberontakan."
Kedua jenderal itu menghela nafas tanpa melihat Pangeran Douglass yang marah.
Awalnya mereka seharusnya bertemu dengan Earl Hoban dan berkonspirasi untuk membunuh Pangeran Sect. Namun, jalan utama yang mengarah ke Hoban terdapat ancaman dari para monster dan Earl Hoban terbunuh ketika terjadi pemberontakan.
“Saya hanya bisa mengatakan semua ini terjadi karena kebetulan saja. Kita harus fokus pada kesempatan selanjutnya……”
Marudoira mulai berbicara dengan suara keras.
Anggota pasukan pribadi raja telah dikirimkan untuk mengurusi monster di sepanjang jalan utama.
Akan sulit untuk meninggalkan ibukota sampai keadaan menjadi tenang, membuat seluruh rencana mereka untuk mengunjungi Hoban menjadi sia-sia, dan mengunjungi tempat lain tidak mungkin tanpa persiapan.
"Juliana juga sepertinya menyelinap menuju Rinburuto tanpa terdeteksi!"
Ketika Douglass menggumamkan kekesalannya, seseorang mulai menggedor pintu ruangan.
“Marudoira-sama! Terdapat masalah mendesak yang membutuhkan perhatian anda!"
Jenderal Setorion dengan cepat merespons dengan membuka sedikit pintu untuk menerima laporan pengantar pesan.
Tentara itu memberi hormat kepada Jenderal Setorion sebelum membisikkan isi pesan di telinganya.
Setorion mengangguk menanggapi pesan itu dan menyuruh mundur tentara itu sebelum membisikkan apa yang didengarnya ke telinga ayahnya.
"Apa?"
Pangeran Douglass, yang sejauh ini diam selama percakapan tadi, bertanya pada Marudoira apa yang terjadi.
Marudoira meninjau kembali apa yang didengarnya sebelum mulai berbicara dengan Pangeran Douglass.
"Yang Mulia, bangunan utama perusahaan Etsuato diserang. Penyerang sepertinya cukup terampil dan perwakilan perusahaan meminta bantuan dari tentara …… Bagaimana kita harus merespons?”
Kerutan terbentuk di dahi Pangeran Douglass saat dia mendengarkan laporan itu.
"Mengapa masalah seperti ini muncul satu persatu?!"
Etsuato bukan hanya perusahaan dagang utama, perusahaan itu juga digunakan untuk mengevaluasi harga budak elf dipasaran, oleh karena itu dia tidak bisa menolak permintaan bantuan mereka.
Saat ruangan itu penuh dengan sumpah serapah pangeran Douglass, Setorion menghela napas sebelum beralih menatap Marudoira yang berwajah muram.
“Ayah dan saya akan mengurusi hal ini. Kami akan mengambil beberapa tentara pribadi anda untuk membantu mengusir para kriminal. Mereka pasti akan sangat berterima kasih kepada Mayor Jenderal karena secara langsung membantu dalam situasi ini."
"Lakukan semaumu."
Melihat senyum masam Douglass pada proposalnya, Setorion membalasnya dengan tersenyum.
Setelah Mayor Jenderal Marudoira menerima perintah pangeran Douglass, dia perlahan meninggalkan ruangan.
Ketika Setorion hendak pergi, dia tiba-tiba berbalik menghadap pangeran Douglass dan mulai berbicara.
"Yang mulia. Mengenai apa yang terjadi di Hoban ada laporan yang belum dikonfirmasi, sepertinya elf terlibat dalam hal itu.”
"Apa!?"
Dengan satu kalimat itu, Pangeran Douglass kembali meninjau rencana masa depannya hingga saat ini dalam pikirannya.
"Penyerangan perusahaan dagang Etsuato kemungkinan merupakan perbuatan mereka."
"……Apa maksudmu?"
Suara sang pangeran penuh dengan ketegangan dan kekhawatiran ketika dia menanyai Setorion.
“Sejujurnya, saya menerima laporan bahwa elf milik Diento tanpa diketahui telah menghilang setelah pembunuhannya. Lord Hoban sebelumnya membeli elf padanya. Meskipun tidak ada yang dikonfirmasi, hal yang sama mungkin terjadi di Hoban……”
Setorion tetap mengklaim dengan sempurna saat dia menyuarakan kecurigaannya.
"Apakah kau mengatakan bahwa elf merupakan dalang kekacauan itu? Itu pemikiran yang mengerikan …… tetapi sejak awal aku sangat meragukan mereka bisa memasuki istana.”
“Namun, semuanya masuk akal jika mereka memiliki seseorang yang membimbing mereka dari dalam …… Diento mulanya merupakan sebuah benteng, tetapi anda sudah melihat hasilnya. Jika kita berasumsi bahwa keributan di kota merupakan tipuan, maka ada kemungkinan seseorang itu akan membimbing mereka untuk mengambil nyawa anda.”
"……Apa yang harus kita lakukan?"
“Akan lebih baik jika anda bersembunyi di lokasi yang tidak diketahui. Kita harus menuju ke ruang rahasia anda di distrik pertama. Yang mulia."
Douglass ragu sejenak sebelum memberikan anggukan kecil, Setorion melanjutkannya dengan memberi perintah kepada pembawa pesan yang menunggu di luar ruangan.
"Siapkan kereta untuk yang mulia di pintu belakang. Secepatnya.”
Ketika mereka menerima sebuah tanda konfirmasi, Douglass dan sekelompok kecil penjaga kekaisaran berjalan ke pintu belakang.
Karena hanya anggota keluarga kerajaan dan kerabat dekat mereka yang tahu tentang rencana itu, hanya suara langkah kaki sekelompok orang yang bisa terdengar di aula yang hampir kosong.
Meskipun menyelinap di malam hari tanpa lampu, kelompok itu dengan cepat tiba di pintu belakang tempat kereta hitam kecil dengan lambang keluarga kerajaan disiapkan.
Di depan kereta ada empat penjaga yang menunggangi kuda.
Setorion membuka pintu kereta dan membiarkan Douglass masuk terlebih dahulu sebelum dirinya memasuki kereta.
Begitu keduanya berada di dalam suara cambuk terdengar dan kereta segera menuju gerbang belakang.
Para tentara yang ditempatkan di gerbang hanya membiarkan kereta melewatinya ketika mereka melihat lambang yang menghiasi kereta itu.
Kereta hitam itu melaju melintasi trotoar batu di daerah perumahan distrik pertama.
Suasana di dalam kereta cukup berat karena hanya gesrekan kereta dan ketukan kuku yang bisa terdengar.
Tiba-tiba kuda-kuda itu mulai meringkik dan kereta berhenti mendadak, menyebabkan Douglass kehilangan keseimbangan dan jatuh.
"Apa yang terjadi?!"
Alih-alih jawaban, suara para penjaga menyerang sesuatu dan awal pertempuran yang intens terdengar di luar.
"Setorion! Apa yang terjadi?!"
Douglass mengintip ke luar jendela dan memandang ke arah jalanan yang gelap, tetapi hanya bisa melihat bayangan yang bergerak.
“Tolong tenanglah Yang Mulia. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
Setorion menghunuskan pedang mewah yang tergantung di pinggangnya dan menusuk pangeran Douglass di dadanya saat dia mengatakan itu.
Saat dia melihat ke bawah pada pedang perak yang menancap di dadanya dan kembali menatap Setorion, mata sang pangeran penuh kebingungan.
“…… K-Kau ……?”
Kata-katanya terbata-bata ketika kepalanya terkulai dan darah mulai mengalir dari mulutnya.
Seolah menunggu saat itu, pintu kereta terbuka dan satu orang mamasuki kereta.
Setorion dengan cepat menarik pedangnya dari dada Douglass dan menyarungkannya sebelum berlutut di depan orang yang memasuki kereta.
"Sepertinya semuanya berjalan sesuai rencana ...... meski ada beberapa masalah."
Perawakan orang itu tinggi, berambut cokelat muda dan berwajah tampan, dan dia menunjukkan senyum tipis saat dia mengucapkan terima kasih kepada Setorion yang berlutut.
Kerajaan Rhoden ibukota Olav, di dalam istana kerajaan, seorang pria dengan urat biru terlihat di tangannya melemparkan cangkir perak ke lantai ruang pribadi yang diterangi oleh kristal lampu sihir.
Terdengar suara benturan logam tumpul ketika cangkir menyentuh lantai sebelum perlahan-lahan berguling ke sudut ruangan. Harum aroma anggur yang mengisi cangkir menyebar ke seluruh ruangan.
Mata kedua orang pria di ruangan itu mengikuti cangkir ketika berguling-guling di lantai, sebelum mereka saling melirik dan kembali menatap pria yang melemparkannya.
"Bajingan! Kenapa harus saat ini! Mengapa Earl Hoban terbunuh di saat-saat seperti ini?!”
Pria yang melemparkan cangkir itu sedang duduk di sofa kulit dan mengepalkan tangannya sekuat yang dia bisa. Wajahnya yang biasanya tampan berubah tak seperti biasanya dan kemarahan yang mendalam memenuhi mata birunya. Orang ini tidak lain adalah Douglass Shishle Carunon Rhoden Vetoran, pangeran kedua Rhoden.
"Kami mengalami kesulitan menghubungi orang-orang di Hoban karena kekacauan besar yang disebabkan oleh pemberontakan."
Salah satu pria yang memandangi pangeran Douglass berbicara kepadanya dengan nada serius.
Warna rambut pria itu merupakan campuran abu-abu dan cokelat, dia memiliki janggut yang terlihat berwibawa, tetapi hanya aura maskulinitas yang bisa dirasakan dari tubuh berotot pria itu.
Dia adalah Marudoira De Olsterio, salah satu dari tujuh duke Rhoden dan Mayor Jenderal kesatuan tentara nasional. Dia adalah orang yang telah membaca laporan dari infromannya di Hoban.
"Jika para Haunting Wolve itu tidak muncul di jalan utama kita bisa menghentikan rencana Sect!"
"Yang Mulia, kita bisa mencegah pemberontakan seandainya monster tidak memaksa kita untuk menunda rencana kita."
Ketika Douglass mulai mencaci para monster, pria di samping Marudoira melangkah untuk menenangkannya.
Pria yang berbicara mengenakan seragam militer menutupi tubuhnya yang gemuk, dia adalah Setorion De Olsterio, salah satu dari tiga jenderal Rhoden.
Terlepas dari upaya Setorion, Pangeran Douglass melanjutkan amarahnya.
“Itu terlalu bagus untuknya! Sekarang Sect akan dapat mengambil keuntungan dari situasi saat ini dan memadamkan pemberontakan."
Kedua jenderal itu menghela nafas tanpa melihat Pangeran Douglass yang marah.
Awalnya mereka seharusnya bertemu dengan Earl Hoban dan berkonspirasi untuk membunuh Pangeran Sect. Namun, jalan utama yang mengarah ke Hoban terdapat ancaman dari para monster dan Earl Hoban terbunuh ketika terjadi pemberontakan.
“Saya hanya bisa mengatakan semua ini terjadi karena kebetulan saja. Kita harus fokus pada kesempatan selanjutnya……”
Marudoira mulai berbicara dengan suara keras.
Anggota pasukan pribadi raja telah dikirimkan untuk mengurusi monster di sepanjang jalan utama.
Akan sulit untuk meninggalkan ibukota sampai keadaan menjadi tenang, membuat seluruh rencana mereka untuk mengunjungi Hoban menjadi sia-sia, dan mengunjungi tempat lain tidak mungkin tanpa persiapan.
"Juliana juga sepertinya menyelinap menuju Rinburuto tanpa terdeteksi!"
Ketika Douglass menggumamkan kekesalannya, seseorang mulai menggedor pintu ruangan.
“Marudoira-sama! Terdapat masalah mendesak yang membutuhkan perhatian anda!"
Jenderal Setorion dengan cepat merespons dengan membuka sedikit pintu untuk menerima laporan pengantar pesan.
Tentara itu memberi hormat kepada Jenderal Setorion sebelum membisikkan isi pesan di telinganya.
Setorion mengangguk menanggapi pesan itu dan menyuruh mundur tentara itu sebelum membisikkan apa yang didengarnya ke telinga ayahnya.
"Apa?"
Pangeran Douglass, yang sejauh ini diam selama percakapan tadi, bertanya pada Marudoira apa yang terjadi.
Marudoira meninjau kembali apa yang didengarnya sebelum mulai berbicara dengan Pangeran Douglass.
"Yang Mulia, bangunan utama perusahaan Etsuato diserang. Penyerang sepertinya cukup terampil dan perwakilan perusahaan meminta bantuan dari tentara …… Bagaimana kita harus merespons?”
Kerutan terbentuk di dahi Pangeran Douglass saat dia mendengarkan laporan itu.
"Mengapa masalah seperti ini muncul satu persatu?!"
Etsuato bukan hanya perusahaan dagang utama, perusahaan itu juga digunakan untuk mengevaluasi harga budak elf dipasaran, oleh karena itu dia tidak bisa menolak permintaan bantuan mereka.
Saat ruangan itu penuh dengan sumpah serapah pangeran Douglass, Setorion menghela napas sebelum beralih menatap Marudoira yang berwajah muram.
“Ayah dan saya akan mengurusi hal ini. Kami akan mengambil beberapa tentara pribadi anda untuk membantu mengusir para kriminal. Mereka pasti akan sangat berterima kasih kepada Mayor Jenderal karena secara langsung membantu dalam situasi ini."
"Lakukan semaumu."
Melihat senyum masam Douglass pada proposalnya, Setorion membalasnya dengan tersenyum.
Setelah Mayor Jenderal Marudoira menerima perintah pangeran Douglass, dia perlahan meninggalkan ruangan.
Ketika Setorion hendak pergi, dia tiba-tiba berbalik menghadap pangeran Douglass dan mulai berbicara.
"Yang mulia. Mengenai apa yang terjadi di Hoban ada laporan yang belum dikonfirmasi, sepertinya elf terlibat dalam hal itu.”
"Apa!?"
Dengan satu kalimat itu, Pangeran Douglass kembali meninjau rencana masa depannya hingga saat ini dalam pikirannya.
"Penyerangan perusahaan dagang Etsuato kemungkinan merupakan perbuatan mereka."
"……Apa maksudmu?"
Suara sang pangeran penuh dengan ketegangan dan kekhawatiran ketika dia menanyai Setorion.
“Sejujurnya, saya menerima laporan bahwa elf milik Diento tanpa diketahui telah menghilang setelah pembunuhannya. Lord Hoban sebelumnya membeli elf padanya. Meskipun tidak ada yang dikonfirmasi, hal yang sama mungkin terjadi di Hoban……”
Setorion tetap mengklaim dengan sempurna saat dia menyuarakan kecurigaannya.
"Apakah kau mengatakan bahwa elf merupakan dalang kekacauan itu? Itu pemikiran yang mengerikan …… tetapi sejak awal aku sangat meragukan mereka bisa memasuki istana.”
“Namun, semuanya masuk akal jika mereka memiliki seseorang yang membimbing mereka dari dalam …… Diento mulanya merupakan sebuah benteng, tetapi anda sudah melihat hasilnya. Jika kita berasumsi bahwa keributan di kota merupakan tipuan, maka ada kemungkinan seseorang itu akan membimbing mereka untuk mengambil nyawa anda.”
"……Apa yang harus kita lakukan?"
“Akan lebih baik jika anda bersembunyi di lokasi yang tidak diketahui. Kita harus menuju ke ruang rahasia anda di distrik pertama. Yang mulia."
Douglass ragu sejenak sebelum memberikan anggukan kecil, Setorion melanjutkannya dengan memberi perintah kepada pembawa pesan yang menunggu di luar ruangan.
"Siapkan kereta untuk yang mulia di pintu belakang. Secepatnya.”
Ketika mereka menerima sebuah tanda konfirmasi, Douglass dan sekelompok kecil penjaga kekaisaran berjalan ke pintu belakang.
Karena hanya anggota keluarga kerajaan dan kerabat dekat mereka yang tahu tentang rencana itu, hanya suara langkah kaki sekelompok orang yang bisa terdengar di aula yang hampir kosong.
Meskipun menyelinap di malam hari tanpa lampu, kelompok itu dengan cepat tiba di pintu belakang tempat kereta hitam kecil dengan lambang keluarga kerajaan disiapkan.
Di depan kereta ada empat penjaga yang menunggangi kuda.
Setorion membuka pintu kereta dan membiarkan Douglass masuk terlebih dahulu sebelum dirinya memasuki kereta.
Begitu keduanya berada di dalam suara cambuk terdengar dan kereta segera menuju gerbang belakang.
Para tentara yang ditempatkan di gerbang hanya membiarkan kereta melewatinya ketika mereka melihat lambang yang menghiasi kereta itu.
Kereta hitam itu melaju melintasi trotoar batu di daerah perumahan distrik pertama.
Suasana di dalam kereta cukup berat karena hanya gesrekan kereta dan ketukan kuku yang bisa terdengar.
Tiba-tiba kuda-kuda itu mulai meringkik dan kereta berhenti mendadak, menyebabkan Douglass kehilangan keseimbangan dan jatuh.
"Apa yang terjadi?!"
Alih-alih jawaban, suara para penjaga menyerang sesuatu dan awal pertempuran yang intens terdengar di luar.
"Setorion! Apa yang terjadi?!"
Douglass mengintip ke luar jendela dan memandang ke arah jalanan yang gelap, tetapi hanya bisa melihat bayangan yang bergerak.
“Tolong tenanglah Yang Mulia. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
Setorion menghunuskan pedang mewah yang tergantung di pinggangnya dan menusuk pangeran Douglass di dadanya saat dia mengatakan itu.
Saat dia melihat ke bawah pada pedang perak yang menancap di dadanya dan kembali menatap Setorion, mata sang pangeran penuh kebingungan.
“…… K-Kau ……?”
Kata-katanya terbata-bata ketika kepalanya terkulai dan darah mulai mengalir dari mulutnya.
Seolah menunggu saat itu, pintu kereta terbuka dan satu orang mamasuki kereta.
Setorion dengan cepat menarik pedangnya dari dada Douglass dan menyarungkannya sebelum berlutut di depan orang yang memasuki kereta.
"Sepertinya semuanya berjalan sesuai rencana ...... meski ada beberapa masalah."
Perawakan orang itu tinggi, berambut cokelat muda dan berwajah tampan, dan dia menunjukkan senyum tipis saat dia mengucapkan terima kasih kepada Setorion yang berlutut.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Trending
Blog Archive
- April 2021 (1)
- June 2020 (4)
- May 2020 (8)
- March 2019 (1)
- February 2019 (3)
- January 2019 (2)
- November 2018 (3)
- October 2018 (7)
- September 2018 (7)
- August 2018 (2)
- July 2018 (2)
- June 2018 (12)
- May 2018 (29)
- April 2018 (17)
- March 2018 (8)
- December 2017 (3)
- October 2017 (4)